tirto.id - Federal Communication Commission (FCC), badan federal yang mengatur komunikasi di Amerika Serikat, menyetujui penggunaan Galileo, satelit komunikasi, untuk memperbaiki sistem Global Positioning System (GPS) agar lebih akurat, dalam rapat yang dilangsungkan Kamis (15/11/2018) waktu AS. Saat ini persetujuan itu akan mempengaruhi keakuratan sistem GPS di Eropa, belum di seluruh dunia.
Galileo, sebagaimana diwartakan Techcrunch, merupakan satelit khusus pengganti satelit-satelit GPS lawas yang telah mengorbit Bumi sejak dekade 1990an. Namun, karena satelit itu dikelola Amerika Serikat, negara-negara di dunia tak memiliki akses untuk memperbaiki keakuratan sistem GPS mereka.
Untuk membuat sistem GPS lebih akurat, Rusia memanfaatkan satelit bernama GLONASS. Sementara Cina mengembangkan satelit bernama BeiDou. Namun, keakuratan yang dihasilkan tak setara dengan yang dihasilkan Galileo.
Sebagai satelit mutakhir, tak semua perangkat bisa memanfaatkan Galileo untuk meningkatkan akurasi GPS. Pada ponsel, hanya ponsel-ponsel yang dirilis selepas iPhone 6s dan Samsung Galaxy S7 yang bisa memanfaatkan sinyal Galileo. Sementara ponsel sebelum itu harus puas dengan tingkat akurasi GPS yang memanfaatkan satelit lawas.
Selain membahas soal Galileo, rapat FCC pun memutuskan menyetujui SpaceX, startup peluncuran roket yang digagas Elon Musk, menerbangkan 7.518 satelit ke orbit. Khususnya menempatkan satelit pada ketinggian sekitar 340 kilometer di atas Bumi (low orbit). Penempatan satelit ke segmen low orbit populer karena satelit-satelit yang dikirim ke sana membutuhkan daya lebih hemat dan sinyal yang diberikan ketika beroperasi lebih kencang.
Persetujuan FCC atas SpaceX menambah daftar panjang kesuksesan startup tersebut. Sebelumnya, SpaceX telah memperoleh persetujuan untuk menempatkan 4.409 satelit ke orbit. Startup yang didirikan pada 2006 tersebut, hingga saat ini, telah sukses meluncurkan 62 misi peluncuran roket dengan berbagai tujuan. Artinya, daftar ribuan satelit yang disetujui diterbangkan SpaceX memberikan jaminan startup tersebut beroperasi dan memperoleh laba.
Populernya SpaceX sebagai perusahaan pengangkut satelit ke orbit tercipta karena harga yang ditawarkan startup ini murah. Biaya jasa peluncuran dengan roket Falcon 9 dibanderol mulai dari 62 juta dolar AS untuk sekali peluncuran. Sementara Falcon Heavy dibanderol 90 juta dolar AS untuk sekali mengangkasa. Sementara pesaingnya, seperti Delta IV Heavy, roket milik UAC, yang memiliki kemampuan setara Falcon Heavy, memiliki tarif sampai 350 juta dolar AS untuk sekali terbang.
Editor: Yantina Debora