Menuju konten utama

Father Hunger, Saat Sosok Ayah Tak Ada di Sisi Anak & Dampaknya

Dampak father hunger pada anak, ketika sang ayah tak ada di sisi anak salah satunya anak bisa mengalami gangguan kesehatan mental.

Father Hunger, Saat Sosok Ayah Tak Ada di Sisi Anak & Dampaknya
Ilustrasi Anak Depresi. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Untuk memastikan bahwa seorang anak tumbuh dengan baik dan merasa bahagia, dibutuhkan keterlibatan yang kuat dan aktif dari kedua orang tua.

Budaya yang telah mengakar di masyarakat selama ini menanamkan pikiran bahwa mengasuh anak adalah kewajiban seorang ibu.

Meskipun pernyataan tersebut tidak sepenuhnya salah, kita perlu menyadari bahwa ayah juga memiliki peran penting dalam proses pengasuhan anak dan hal tersebut tak dapat diremehkan.

Pengertian Father Hunger

Apabila sosok ayah tidak berada di sisi buah hatinya, maka sang anak sangat mungkin untuk mengalami father hunger.

Menurut Margo Maine, Ph.D. (2004) dalam buku Father Hunger, pengertian dari father hunger adalah kekosongan yang dialami perempuan karena ayahnya tidak tersedia secara emosional, yang menjadi fenomena umum dalam budaya barat.

Namun, laman The Hope Line memiliki definisi yang sedikit berbeda di mana gender anak tidak disebutkan secara spesifik.

Dijelaskan bahwa father hunger mengacu pada tekanan emosional yang dialami seseorang sepanjang hidupnya karena ayahnya meninggalkan mereka atau hadir secara fisik tapi absen secara emosional.

Jadi, berdasarkan penjelasan di atas, dapat kita simpulkan bahwa father hunger adalah ketidakhadirannya seorang ayah dalam peran membesarkan anak.

Penyebab Father Hunger

Orang dapat mengalami father hunger karena berbagai alasan, di antaranya karena:

  • Kehilangan ayah karena meninggal;
  • Perceraian;
  • Ayah yang kabur dan meninggalkan;
  • Ayah yang memiliki sifat serta perilaku abusif;
  • Ayah yang kecanduan alkohol atau zat tertentu sehingga mengasingkan diri dari hubungan.

Dampak Father Hunger

James Herzog dalam buku Father Hunger: Explorations with Adults and Children menemukan bahwa ayah yang melibatkan diri dalam kehidupan anak-anak mereka akan memberikan pengalaman berisi kegembiraan.

Pengalaman tersebut dapat berperan sebagai landasan yang penting bagi perkembangan anak dan sebagai faktor pelindung yang potensial terhadap pengalaman trauma di masa depan.

Lantas, bagaimana dampak father hunger pada orang yang mengalaminya? Dirangkum dari Psychology Today, berikut informasinya.

1. Masalah perilaku

Ilustrasi Orang Sombong

Ilustrasi Orang Sombong. FOTO/iStockphoto

Penyintas father hunger akan mengalami kesulitan dalam penyesuaian sosial seperti kesulitan dalam menjalin persahabatan dan berkembang menjadi pribadi yang angkuh dan intimidatif.

2. Prestasi akademik yang buruk

Ilustrasi anak melamun

Ilustrasi anak melamun. FOTO/iStockphoto

Mereka memiliki kesulitan dalam hal pendidikan dan cenderung memiliki nilai yang buruk dalam tes membaca, matematika, dan keterampilan berpikir, serta lebih cenderung bolos dari sekolah.

3. Kenakalan dan kejahatan

Ilustrasi Anak Nakal

Ilustrasi Anak Nakal. foto/istockphoto

Anak tanpa ayah lebih cenderung melakukan kejahatan remaja dan kekerasan, serta lebih mungkin masuk ke dalam sistem pidana.

4. Pergaulan bebas dan kehamilan remaja

Ilustrasi Seks di luar Nikah

Ilustrasi Seks di luar Nikah. foto/istockphoto

Apabila seorang ayah tidak hadir dalam hidup anak, maka sang anak lebih mungkin mengalami masalah dengan kesehatan seksual dan rentan terhadap eksploitasi oleh orang dewasa.

Mereka juga berisiko lebih besar mengalami pelecehan fisik, emosional, dan seksual.

5. Penyalahgunaan narkoba dan alkohol

ilustrasi perempuan pengguna narkoba

Ilustrasi perempuan pengguna narkoba. FOTO/iStockphoto

Anak yang mengalami father hunger lebih cenderung menyalahgunakan narkoba dan alkohol di masa kanak-kanak dan dewasa.

6. Gangguan kesehatan mental

Ilustrasi Bunuh Diri

Ilustrasi Bunuh Diri. foto/istockphoto

Anak-anak yang tidak memiliki ayah secara konsisten mengalami berbagai masalah kesehatan mental seperti kecemasan, depresi, dan bunuh diri.

7. Masalah kesehatan fisik

Ilustrasi Sakit perut

Ilustrasi Sakit perut. FOTO/Istockphoto

Bukan hanya berpengaruh secara mental, anak yatim dilaporkan lebih banyak mengalami gejala dan penyakit psikosomatis seperti sakit kepala, sakit perut, dan nyeri akut dan kronis.

8. Hubungan di masa depan

Anak-anak yang tidak memiliki ayah cenderung memulai hubungan dengan cepat dan lebih mungkin bercerai.

Mereka juga lebih mungkin memiliki anak di luar pernikahan, masalah kesehatan seksual, dan lebih besar kemungkinan melakukan hubungan seksual sebelum usia 16 tahun.

Baca juga artikel terkait TIPS PARENTING atau tulisan lainnya dari Nisa Hayyu Rahmia

tirto.id - Gaya hidup
Kontributor: Nisa Hayyu Rahmia
Penulis: Nisa Hayyu Rahmia
Editor: Dhita Koesno