Menuju konten utama

Fakta Topan Yagi yang Melanda Hong Kong, Seberapa Berbahaya?

Pemerintah Hong Kong mengeluarkan peringatan darurat Topan Super Yagi sejak Kamis (5/9/2024). Seberapa berbahaya Topan Yagi dan bagaimana mitigasinya?

Fakta Topan Yagi yang Melanda Hong Kong, Seberapa Berbahaya?
Topan Irma, badai kategori 5, terlihat pada gambar NOAA National Weather Service National Hurricane Center dari satelit GOES-16 diambil Selasa (5/9/2017). ANTARA FOTO/Courtesy NOAA National Weather Service National Hurricane Center/Handout via REUTERS

tirto.id - Pemerintah Hong Kong mengeluarkan peringatan darurat Topan Super Yagi sejak Kamis (5/9/2024), pukul 18.20 waktu setempat dan berlanjut hingga hari ini, Jumat (6/9/2024).

Melansir dari South China Morning Post (SMCP), topan Yagi memiliki kecepatan angin maksimum berkelanjutan di dekat pusatnya mencapai 210 km/jam (130 mph). Intensitas angin diperkirakan akan tetap stabil atau bahkan meningkat.

Kota-kota di Hong Kong pun perlahan-lahan berhenti berfungsi. Sekolah-sekolah dan layanan transportasi umum dihentikan. Selain itu, maskapai penerbangan juga membatalkan jadwal penerbangannya.

Sstatus konser K-pop yang dijadwalkan pada hari ini juga masih belum jelas kelanjutannya. Masih dalam laporan SMCP, Topan Super Yagi terdeteksi di 400 km barat daya Hong Kong, menjauh dari posisi 390 km sebelumnya.

Topan tersebut bergerak ke barat atau barat laut dengan kecepatan sekitar 15 km/jam, menuju Pulau Hainan dan Semenanjung Leizhou. Beberapa jam terakhir, Yagi terus bergerak ke barat, menjauh dari kota. Angin kencang di atas Hong Kong diperkirakan akan mereda secara bertahap.

Fakta Topan Yagi yang Melanda Hong Kong

Sebagai salah satu topan terkuat tahun ini, Yagi telah mempengaruhi berbagai wilayah dengan intensitas yang tinggi. Topan ini pernah melewati Filipina yang menyebabkan kerusakan signifikan dan kelumpuhan fasilitas umum.

Bulan ini, Topan Yagi mengarah ke China Selatan, termasuk wilayah Hong Kong. Berkaitan dengan hal tersebut, berikut ini beberapa fakta Topan Yagi yang melanda Hong Kong:

1. Topan Yagi diperkirakan akan mencapai China

Melansir dari Reuters, Topan Super Yagi diperkirakan akan mencapai China pada hari Jumat, kemungkinan melanda pantai subtropis Hainan dan Guangdong.

Pasalnya, pada Rabu (4/9/2024) malam, Yagi menguat menjadi topan dahsyat dan pada Kamis sore, dan terdeteksi 500 km di tenggara Zhanjiang, Guangdong. Pihak berwenang telah meningkatkan peringatan topan ke level tertinggi.

2. Topan Yagi sempat melanda Filipina

Topan Yagi sempat melanda utara Filipina pada awal September 2024. Melansir The New York Times, bencana Topan Yagi di Filipina menyebabkan 13 orang tewas.

Pemerintah Hong Kong mengeluarkan peringatan darurat dengan harapan jumlah korban dapat ditekan. Kantor ramalan cuaca setempat mendeteksi bahwa Topan Yagi yang akan melanda Hong Kong dua kali lebih kuat dari pada yang terjadi di Filipina.

Para ilmuwan mengatakan bahwa kekuatan topan semakin meningkat karena didorong oleh pemanasan lautan dan perubahan iklim.

3. Topan Yagi termasuk topan terkuat di dunia

Berdasarkan kecepatan angin, Yagi adalah badai terkuat kedua di dunia pada tahun 2024. Yagi memiliki kecepatan angin maksimum berkelanjutan 209 km/jam (130 mph). Kecepatan Topan Yagi ini hanya kalah dari badai Atlantik Kategori 5 Beryl.

Hal inilah membuat topan Yagi termasuk salah satu yang berbahaya. Selain menyebabkan hujan deras dan angin kencang, topan dapat menumbangkan pohon, menerbangkan benda-benda, hingga merusak bangunan.

4. Topan Yagi melumpuhkan Hong Kong

Hong Kong telah mengeluarkan sinyal topan tertinggi ketiga, yaitu skala 8, pada Kamis pukul 18.40, waktu setempat. Keputusan ini menyebabkan banyak bisnis tutup dan mengurangi layanan transportasi di wilayah administratif khusus tersebut.

Pada Kamis pagi, kereta api dan kapal menghentikan operasinya di Hainan. Selain itu, sekolah-sekolah juga banyak ditutup, termasuk pusat keuangan Hong Kong dan pusat perjudian Makau.

Mitigasi Bencana Topan Yagi

Mitigasi bencana Topan Yagi dapat dilakukan melalui beberapa langkah yang dilakukan sebelum, saat, dan setelah bencana terjadi. Melansir dari The Japan Times, berikut ini langkah-langkah mitigasi bencana untuk menghadapi topan, seperti Topan Yagi:

A. Hal yang harus dilakukan sebelum terjadi topan

  • Ketahui rute evakuasi dari rumah, tempat kerja, sekolah anak-anak, dan lokasi-lokasi penting lainnya. Cetak peta evakuasi karena aplikasi peta mungkin tak berfungsi saat bencana terjadi.
  • Pastikan ponsel, pengisi daya portabel, dan perangkat elektronik lainnya terisi penuh.
  • Bawalah tanaman dan barang-barang lain yang bisa tertiup angin ke dalam rumah. Pastikan benda-benda besar seperti sepeda dan tiang jemuran aman.
  • Tutup jendela luar dan jika tidak memungkinkan, pastikan jendela di dalam rumah tertutup dan hindari tidur di dekat jendela kaca.
  • Kenakan pakaian tidur yang mudah dipakai untuk evakuasi cepat jika diperlukan.
  • Simpan nomor telepon penting dalam perlengkapan darurat, termasuk kontak keluarga, teman, dan nomor darurat serta kedutaan.
  • Persiapkan air dan makanan tahan lama. Periksa tanggal kadaluarsa secara berkala.
  • Isi penuh tangki bensin mobil jika setengah kosong, perhatikan rambu-rambu evakuasi saat mengunjungi tempat baru, dan pelajari kosakata serta kanji terkait cuaca.

B. Hal yang harus dilakukan selama terjadi topan

  • Jika tidak bisa mengungsi dan berada di area rawan banjir, tetaplah di lantai dua.
  • Periksa peringatan badai tropis dari Badan Meteorologi secara berkala.
  • Jauhi kabel listrik yang putus karena bisa menyebabkan bahaya sengatan listrik, terutama jika terkena air.

C. Hal yang harus dipersiapkan untuk menghadapi topan

  • Sediakan senter dengan baterai baru.
  • Siapkan makanan yang tidak mudah rusak.
  • Pastikan telepon berfungsi dan ada pengisi daya cadangan.
  • Sediakan pakaian ganti.
  • Siapkan perlengkapan hujan seperti jas hujan.
  • Simpan uang tunai, kartu kredit/bank, dan kartu identitas atau paspor.

Baca juga artikel terkait INTERNASIONAL atau tulisan lainnya dari Umi Zuhriyah

tirto.id - Aktual dan Tren
Kontributor: Umi Zuhriyah
Penulis: Umi Zuhriyah
Editor: Yonada Nancy & Yantina Debora