Menuju konten utama

10 Angin Topan Paling Mematikan dalam Sejarah

Sepanjang sejarah, ada beberapa badai yang cukup mematikan, berikut daftarnya.

10 Angin Topan Paling Mematikan dalam Sejarah
Seorang wanita berjalan diantara ratusan pasang sepatu dipajang di Capitol sebagai penghormatan kepada korban Badai Maria setelah tim riset diprakarsai Universitas Harvard memperkirakan sebanyak 4.645 orang tewas, angka yang tidak dikonfirmasi oleh pemerintah, di San Juan, Puerto Rico, Jumat (1/6). ANTARA FOTO/REUTERS/Alvin Baez

tirto.id - Badai atau topan adalah jenis siklon tropis, yang biasanya disertai badai petir dan sirkulasi angin berlawanan arah dekat permukaan bumi. Dilansir dari Hurricane, badai dikategorikan berdasarkan kekuatan angin dengan menggunakan Skala Badai Saffir-Simpson.

Badai Kategori 1 memiliki kecepatan angin terendah, sedangkan badai Kategori 5 memiliki yang paling kuat. Istilah ini relatif, karena badai kategori rendah kadang-kadang dapat menimbulkan kerusakan lebih besar daripada badai kategori lebih tinggi, tergantung di mana tempat terjadinya dan bahaya yang ditimbulkannya.

Biasanya, badai tropis juga dapat menyebabkan kerusakan yang signifikan dan menghilangkan nyawa manusia, terutama karena banjir. Sepanjang sejarah, ada beberapa badai yang cukup mematikan seperti dilansir dari The Weather Channel.

1. Badai Wilma (2005)

Badai Wilma adalah badai terkuat yang pernah tercatat di Samudra Atlantik. Ini menghancurkan bagian dari Semenanjung Yucatán dan Florida selatan selama Oktober di musim topan Atlantik 2005.

Wilma memecahkan beberapa rekor, baik untuk kekuatan maupun aktivitas musiman. Badai Wilma tercatat menjadi topan Kategori 5 di urutan keempat dari rekor yang pernah tercatat.

Badai Wilma tercatat memiliki kekuatan angin 882milibar hingga mencapai puncaknya di titik 185mph. Badai ini terbentuk di tanggal 15 Oktober 2005 dan menghilang pada 25 Oktober 2005.

Kerusakan yang diakibatkan oleh badai ini mencapai 34,4 miliar dolar Amerika Serikat (AS). Sementara kematian manusia yang diakibatkan oleh Badai Wilma ini mencapai 23 jiwa.

Total kerugian dari kerusakannya ditaksir mencapai 29 miliar dolar AS, dengan masing-masing di Amerika Serikat mencapai 20,6 miliar dolar AS, Meksiko 7,5 miliar dolar AS, dan Kuba 700 Juta dolar AS.

2. Badai Gilbert (1988)

Badai Gilbert adalah topan tropis yang sangat kuat sehingga menyebabkan banyak kerusakan di Karibia, Meksiko, dan sebagian Texas Selatan pada musim topan Atlantik 1988. Sebelum Badai Wilma pada tahun 2005, Badai Gilbert adalah badai terkuat yang pernah tercatat di Atlantik dalam hal tekanan Barometrik. Badai ini muncul di tanggal 8 September 1988 dan menghilang pada 19 September 1988.

Badai Gilbert menyebabkan banyak kerusakan dan kematian di semua wilayah yang terkena dampaknya. Banjir lonjakan badai di pantai menghasilkan gelombang hingga 2,7 m (8,9 kaki) di atas normal di Pantai Timur Laut Jamaika. Banjir bandang daratan adalah hasil dari lebih dari 700 mm (27,6 in) curah hujan dari 10-14 September. Kekuatan angin yang dihasilkan 888 milibar dan puncaknya 185 mph.

Kerusakan awal akibat badai Gilbert ditaksir antara 1-2 miliar dolar AS di Meksiko. Kerusakan di Jamaika menyumbang sebagian besar kerugian moneter terkait dengan Badai Gilbert, dengan kerusakan pada tanaman, bangunan, jalan dan rumah-rumah yang berjumlah 4 miliar dolar AS. Secara keseluruhan, total kerusakan akibat badai diperkirakan mencapai 5,5 miliar dolar AS.

3. Badai Labor Day (1935)

Badai Labor Day adalah satu-satunya badai yang membuat pendaratan di Atlantik dengan tekanan terukur di bawah 900 milibar.

Terlambat pada 2 September, ketika badai mendekati Florida Keys, tekanan pusat mencapai 892 milibar (26,35 inci) yang diukur di Long Key, Fla.

Badai ini, seperti Badai Andrew tahun 1992 dan menimbulkan kehancuran total. Sekitar 408 orang tewas akibat badai ini.

Selama 53 tahun, Badai Hari Buruh berdiri sebagai topan terkuat yang pernah tercatat di Atlantik sebelum badai Rita terjadi.

4. Badai Rita (2005)

Badai Rita adalah badai Atlantik yang sangat hebat dan menyebabkan kerusakan signifikan pada Pantai Teluk AS pada September 2005. Badai Rita terbentuk dari interaksi yang rumit antara dua sistem cuaca yang berbeda. Badai ini bergerak dengan kekuatan terbesar 180 mph dan melemah di titik 897 milibar.

Badai Rita mulai mucul di tanggal 17 September 1935 kemudian meningkat menjadi badai tropis dan tetap berada di kekuatan itu selama dua hari. Pada tanggal 20 September, Badai Tropis Rita menguat menjadi badai di atas Selat Florida dan terus meningkat dengan sangat cepat ketika bergerak ke Teluk Meksiko.

Badai Rita menyebabkan 120 kematian. Total kerusakan yang disebabkan Badai Rita lebih dari 10,5 miliar dolar AS.

4. Badai Allen (1980)

Badai Allen menerjang Karibia, Meksiko dan Texas Selatan pada Agustus 1980. Lebih dari 200 orang tewas dan kerusakan mencapai 1 miliar dolar AS. Badai ini mencapai 190 mil per jam, mengikat Hurricane Camille untuk kecepatan angin tertinggi di Topan Tropis Atlantik.

Badai Allen melemah ke Kategori 4 sebelum menguat ketiga kalinya, mencapai 909 milibar (26,84 inci) di atas Teluk Meksiko barat laut, sekitar 24 jam sebelum mendarat di dekat Brownsville, Texas, pada 10 Agustus.

Kerusakan yang disebabkan badai ini mencapai 300 juta dolar AS dan dua kematian langsung di Texas Selatan, tetapi angin dan gelombang yang paling kuat dari Allen mendarat di wilayah yang jarang penduduknya antara Brownsville dan Corpus Christi.

5. Badai Camille (1969)

Badai paling mematikan ke tujuh ini menabrak Pantai Teluk Mississippi pada malam 17 Agustus 1969, dan terus menyebabakan kehancuran sampai dini hari 18 Agustus 1969.

Menurut analisis yang dirilis oleh National Hurricane Center pada April 2014 , Hurricane Camille mendarat pada malam 17-18 Agustus dengan perkiraan angin mencapai 175 mph dan tekanan sentral 900 milibar (26,58 inci) dan merupakan pendaratan terkuat kedua badai oleh tekanan dalam sejarah AS.

Melansir Hurricane Sciences and Society, secara total, 19.577 rumah mengalami kerusakan besar atau hancur total, 257 orang kehilangan nyawa, dan total kerusakan senilai 1,42 miliar dolar AS terjadi akibat Badai Camille. Mississippi mengalami jumlah kerusakan terbesar, dengan total berjumlah 950 juta dolar AS dan 50 kematian di negara bagian itu.

6. Badai Katrina (2005)

Badai Katrina adalah badai yang kuat dan mematikan. Katrina adalah badai paling mematikan ketiga dalam sejarah Amerika Serikat. Berdasarkan ukuran area yang terkena dampak dan jumlah orang yang terkena dampaknya, Katrina adalah salah satu bencana alam terbesar dalam sejarah Amerika Serikat. Efek Katrina pada komunitas pesisir Louisiana, Mississippi dan kota New Orleans masih dapat terlihat jelas 5 tahun setelah badai terjadi.

Sebuah pesawat Hurricane Hunter NOAA, yang menerbangkan misi pengintaian badai Katrina, menemukan tekanan sentral 902 milibar (26,64 inci) pada 1:55 p.m. EDT dan lagi pada pukul 3:23 siang EDT pada 28 Agustus. Ini adalah pertama kalinya tekanan rendah seperti itu terlihat dalam badai cekungan Atlantik sejak tahun 1988.

Tercatat bahwa badai Katrina mengalami penurunan cepat dalam tekanan dari 945 milibar (27,91 inci) pada 4 p.m. pada 27 Agustus hingga 907 millbars (26,78 inci) pada pukul 10 pagi pada 28 Agustus, disertai dengan peningkatan angin secara drastis dari 115 mph menjadi 175 mph dalam kerangka waktu yang sama.

7. Badai Mitch (1998)

Dilansir dari Hurricane Sciences and Society, Badai Mitch adalah badai paling kuat di musim topan Atlantik 1998. Badai Mitch adalah salah satu badai paling kuat yang pernah tercatat di Samudra Atlantik. Mitch adalah badai Atlantik paling mematikan kedua karena menewaskan 11.000-18.000 di Amerika Tengah dan Meksiko, itu adalah yang kedua setelah Topan Besar 1780. Badai Mitch mempertahankan kekuatan angin 285 km / jam (178 mph) selama 15 jam

Badai Mitch menyebabkan curah hujan tinggi, yang menyebabkan banjir luas dan menghasilkan banyak tanah longsor, terutama di Honduras dan Nikaragua. Tidak ada angka kematian internasional akhir telah ditetapkan karena kerusakan yang luas, tetapi setidaknya 11.000 orang tewas dan 9.191 lainnya hilang.

Banjir bandang dan tanah longsor yang terkait dengan curah hujan Mitch menghancurkan puluhan ribu rumah, menyebabkan lebih dari 20% penduduk Honduras kehilangan tempat tinggal. Mayoritas jembatan dan jalan sekunder di Honduras rusak berat atau hancur, menyebabkan banyak masyarakat menjadi terisolasi dan tidak dapat menerima bantuan.

Banjir dari Mitch juga menghancurkan 70% dari total panen di Honduras, termasuk 80% pisang, 60% tebu, dan 58% tanaman jagung. Kerusakan tanaman sendiri mencapai kerugian hingga 1,7 miliar dolar AS. Total kerusakan yang disebabkan badai Mitch lebih dari 5 miliar dolar AS.

8. Badai Dean (2007)

Badai Dean merupakan badai Atlantik terkuat sejak Badai Wilma di tahun 2005. Badai ini menjadi badai Atlantik terkuat ketiga. Badai Dean pindah barat-barat laut dari Samudra Atlantik timur melalui Selat Saint Lucia dan ke Laut Karibia. Itu menjadi badai yang sangat kuat, mencapai status Kategori 5 pada Skala Badai Saffir-Simpson sebelum bergerak ke selatan Jamaika pada 20 Agustus.

Kekuatan angin topan, hujan, dan gelombang badai ini menyebabkan lebih dari 45 kematian di sepuluh negara dan menyebabkan kerusakan senilai 1,5 miliar dolar AS. Pertama berdampak pada pulau-pulau di Antilles Kecil, jalur Dean melalui Karibia merusak tanaman pertanian, terutama di Martinik dan Jamaika.

Ketika mencapai Meksiko, Badai Dean adalah badai Kategori 5 yang luar biasa tetapi tidak menyebabkan kematian dan kerusakan lebih sedikit daripada di pulau-pulau Karibia yang dilewatinya sebagai badai Kategori 2. Pada 22 Agustus, badai Dean perlahan-lahan pindah ke barat laut, melemah ke daerah bertekanan rendah yang hilang di bagian barat daya Amerika Serikat

Badai Dean muncul di tanggal 13 Agustus 2007 dan menghilang pada tanggal 23 Agustus 2007. Kekuatan yang tercipta oleh badai ini 905milibar dan kekuatan terbesarnya 170mph (280km/jam).

9. Badai Maria (2017)

Badai Maria terjadi di tanggal 19 September 2017. Tekanan angin badai Maria memuncak pada 908 milibar ketika sampai di selatan St. Croix di Kepulauan Virgin AS. Ini terjadi setelah badai ini memberikan kekuatan dahsyat di Dominika dan sesaat sebelum itu melakukan serangan dahsyat di Puerto Rico.

Ketika badai Maria mendekati Puerto Rico, tekanannya mulai meningkat tetapi masih sangat rendah. Faktanya, tekanan pendaratan Maria di Puerto Rico sebesar 920 milibar dan merupakan tekanan pendaratan terendah kesembilan pada rekor di mana saja di Cekungan Atlantik, sama dengan tekanan pendaratan Katrina di sepanjang Pantai Teluk utara.

Badai Maria dan banjir ekstrem yang terjadi menyebabkan kehancuran infrastruktur yang parah di Puerto Rico dan St. Croix, menjadikannya topan termahal ketiga dalam sejarah AS.

Baca juga artikel terkait BADAI atau tulisan lainnya dari Ninda Fitria

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Ninda Fitria
Penulis: Ninda Fitria
Editor: Alexander Haryanto