Menuju konten utama

Fakta Kasus Penculikan Anak di Malang dan Cerita Lengkapnya

Berikut fakta-fakta dan kronologi kasus penculikan anak di Malang, Jawa Timur. 

Fakta Kasus Penculikan Anak di Malang dan Cerita Lengkapnya
Ilustrasi penculikan anak. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Warga Malang digegerkan dengan isu percobaan penculikan anak yang menimpa siswi SDN Baturetno, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Percobaan penculikan itu, terjadi pada 30 Januari 2023.

Kini korban percobaan penculikan itu sudah mendapatkan trauma healing dari Polres Malang. Seperti dilansir dari laman Polres Malang, Kasi Humas Polres Malang IPTU Ahmad Taufik mengatakan, kepolisian menerjunkan 4 personel untuk melakukan trauma healing kepada korban.

“Selain memberikan pemulihan psikis dan menghilangkan rasa cemas, tujuan menerjunkan tim Trauma Healing ini untuk memberikan motivasi kepada korban untuk bisa menjalani aktivitas kembali,” ungkap Taufik.

Kronologi Lengkap Penculikan Anak di Malang

Siswi SD Negeri Baturetno diduga menjadi korban percobaan penculikan pada 30 Januari 2023,. Mulanya, siswi kelas 3 tersebut sedang pulang sekolah dan berjalan kaki di pinggir jalan untuk pulang ke rumah.

Tidak lama berselang, ada orang yang tidak dikenal menawarkan siswi tersebut uang Rp50 ribu. Siswi tersebut menolaknya, kemudian lari dan berteriak ketakutan. Kejadiannya sekitar pukul 14.00 WIB.

Informasi mengenai percobaan penculikan ini kemudian tersebar di grup-grup WhatsApp. Hal itu direspons oleh Kapolsek Dampit, AKP Agung Hartawan.

“Sudah saya tanyakan kepada korban. Dan memang didatangi oleh orang tidak dikenal menggunakan sepeda motor,” tutur Agung.

Fakta-Fakta Penculikan Anak di Malang

  • Polisi Melakukan Penyelidikan

Informasi terkait percobaan penculikan anak di desa Dampit, Malang itu tersebar di WhatsApp pada 30 Januari 2023.

Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana menyampaikan melalui Kasi Humas Polres Malang IPTU Ahmad Taufik, pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait dugaan penculikan anak tersebut.

“Masih penyelidikan, saksi-saksi di lokasi sudah dimintai keterangan,” kata Taufik.

Selain itu, pihak kepolisian juga bekerja sama dengan pihak sekolah dan desa untuk meningkatkan pengamanan, serta berencana mendirikan pos pantau di perbatasan desa.

  • Banyaknya Kabar Bohong Terkait Penculikan Anak

Dilansir dari laman resmi Polres Malang, saat ini banyak sekali beredar kabar bohong mengenai penculikan anak. Hal itu membuat Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Toni Harmanto mengimbau kepada masyarakat, agar tidak mudah menerima kabar bohong terkait penculikan.

“Penculikan anak yang beredar di Jawa Timur itu ada berita hoaks,” tutur Toni di Mapolda Jatim.

Selain itu, Toni juga meminta tim siber dari Polda untuk berperan aktif dalam memerangi berita bohong yang beredar di masyarakat, khususnya di wilayah Jawa Timur.

Baca juga artikel terkait AKTUAL DAN TREN atau tulisan lainnya dari Sulthoni

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Sulthoni
Penulis: Sulthoni
Editor: Alexander Haryanto