tirto.id - Para pendukung mantan Presiden Brasil, Jair Bolsonaro menyerbu kantor-kantor penting pemerintahan pada hari Minggu, 8 Januari 2022, tepat sepekan setelah pelantikan Presiden Lula da Silva, yang berhaluan kiri.
Seperti diberitakan Ap News, ribuan pengunjuk rasa itu melewati barikade keamanan, memanjat atap, memencahkan jendela dan menyerbu gedung Kongres, Mahkamah Agung dan istana kepresidenan.
Beberapa pengunjuk rasa mengintervensi militer untuk mengembalikan Bolsonaro—eks presiden sayap kiri—ke tampuk kekuasaan dan menggulingkan Lula da Silva dari kursi presiden.
Lula Tuduh Bolsonaro Dorong Pemberontakan
Dalam konferensi pers, Presiden Lula menuding Bolsonaro mendorong pemberontakan sambil menyebut mereka sebagai “fanatik fasis”. Dia juga membacakan dekrit yang memungkinkan pemerintah federal mengambil kendali keamanan di distrik federal.
“Orang-orang ini perlu dihukum,” kata Lula.
Hasil liputan TV GloboNews menunjukkan, para pengunjuk rasa itu memakai baju warna hijau dan kuning khas kaus sepakbola Brasil yang diadopsi oleh pendukung Bolsonaro.
Menjelang pelantikan Lula, kata para pejabat, Bolsonaro pergi meninggalkan Brasil menuju Florida. Tapi dia membantah tuduhan Lula. Melalui Twitter, dia menuliskan, protes damai adalah bagian dari demokrasi, tetapi vandalisme “dikecualikan dari aturan tersebut.”
Bolsonaro telah berulang kali menolak untuk menerima bahwa dia kalah dalam pemilihan Oktober. Mantan presiden sayap kanan itu telah berulang kali berselisih dengan hakim agung dan ruang tempat mereka bersidang dirusak oleh para perusuh.
Mereka menyemprotkan selang pemadam kebakaran di dalam gedung Kongres dan menggeledah kantor istana presiden. Jendela di semua bangunan pecah. Para pengunjuk rasa itu telah ditangkap, mereka berbaris turun ke jalan dari istana presiden dengan tangan dipunggung mereka.
Menurut Menteri Kehakiman Brasil, Flavio Dino, ada sekitar 200 orang yang ditangkap. Petugas menembakkan lebih banyak gas air mata untuk memukul mundur para pengunjuk rasa yang masih bertahan.
Seperti diberitakan BBC pada hari ini, Senin, 9 Januari 2023, Presiden Lula berjanji akan menghukum pada pendukung Bolsonaro setelah mereka menyerbu Kongres. Lula sempat berkeliling di gedung Mahmakah Agung untuk melihat sendiri kerusakannya.
Lula, yang juga dikenal sebagai veteran sayap kiri itu terpaksa mengumumkan kekuatan darurat untuk memulihkan ketertiban. Dia memerintahkan penutupan di pusat ibu kota selama 24 jam, termasuk jalan utama di tempat gedung-gedung pemerintah berada.
Menteri Kehakiman Favino Dino mengatakan, ada sekitar 40 bus yang disita petugas keamanan karena akan dipakai untuk mengangkut pengunjuk rasa ke ibu kota. Kata Dino, itu adalah "upaya konyol untuk memaksakan kehendak [para pengunjuk rasa] dengan paksa.”
Editor: Iswara N Raditya