Menuju konten utama

Fakta-Fakta Kasus Mutilasi 'Koper Merah' di Tenjo Bogor

"Tersangka bertengkar karena diminta melakukan hand job oleh si korban. Namun demikian kami masih melakukan pendalaman."

Fakta-Fakta Kasus Mutilasi 'Koper Merah' di Tenjo Bogor
Ilustrasi pembunuhan. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Warga Desa Singabangsa, Tenjo, Kabupaten Bogor, digegerkan dengan penemuan potongan tubuh didalam koper berwarna merah. Rupanya perkara tersebut adalah pembunuhan sadis disertai mutilasi.

Saat ini polisi sudah menangkap pelaku dan tengah menguak motif pembunuhan tersebut. "Diamankan di wilayah Yogyakarta, Jawa Tengah, pelaku berinisial R," ucap Kasi Humas Polres Bogor, Iptu Desi Triana dikutip dari Antara, Sabtu 18 Maret 2023.

Mayat korban sudah tidak utuh lagi, tiada kepala dan kaki, berjenis kelamin lelaki, ada tato bergambar manusia abstrak pada lengan kiri dan diperkirakan berusia 45 tahun. Koper berwarna merah tersebut dibalut dengan plastik hitam.

Berdasarkan pemeriksaan tim Resmob dan Inafis, korban berinisial R dan tersangka berinisial DA.

Kapolres Bogor, AKBP Iman Imanuddin menjelaskan dugaan sementara motif pembunuhan yang dilakukan DA karena terlibat pertengkaran dengan korban.

Tersangka DA dan R yang sudah tinggal bersama sekitar empat bulan di sebuah apartemen di Cisauk, Kabupaten Tangerang, terlibat pertengkaran hingga kemudian membunuh R menggunakan pisau dapur.

"Tersangka bertengkar karena diminta melakukan hand job oleh si korban. Terjadi pertengkaran, namun demikian kami masih melakukan pendalaman," ucapnya.

Usai membunuh korban, DA melakukan mutilasi menggunakan alat gerinda. DA memisahkan bagian tubuh R dengan memotong bagian kepala dan kedua kaki.

"Karena ada rasa ketakutan menghilangkan mayatnya, kemudian tersangka menggunakan alat potong gerinda untuk memotong bagian kaki dengan bagian kepalanya," jelas Iman.

Tersangka DA lalu membuang potongan kepala dan kedua kaki korban beserta alat gerinda ke Sungai Cimanceuri, Tangerang. Sedangkan bagian tubuh korban dimasukkan koper berwarna merah dan dibuang di Desa Singabangsa, Tenjo, Bogor.

"Kami juga memperoleh laporan dari petugas tol, untuk pakaian dan sprei dan alat-alat pembungkus lainnya dibuang di tol wilayah Cikupa dan sudah ditemukan. Saat ini sudah diamankan oleh Polsek Tenjo dan sedang dalam perjalanan ke Polres Bogor," paparnya.

Iman melanjutkan, pihaknya juga akan mendalami mengenai dugaan penyimpangan seksual yang dialami DA dengan melibatkan psikiater.

"Sementara untuk pendalaman ke arah sana (gay) dalam bentuk kelainan psikologis dan lain-lain, kami akan lakukan pendalaman dengan psikiater," terangnya.

Awal perkenalan tersangka DA dengan korban R bermula ketika R sering menggunakan jasa DA sebagai pengemudi taksi daring. R bekerja sebagai penerjemah bahasa Mandarin.

"Pelaku pertama kali mengenal korban karena korban pesan Grab, kemudian pelaku sebagai driver Grab merasa cocok dan berlangganan, kemudian mereka tinggal bersama-sama," ungkap dia.

Sementara, Kasat Reskrim Polres Bogor, AKP Yohanes Redhoi Sigiro menjelaskan bahwa setelah melakukan pembunuhan, DA mengambil tabungan milik R sebesar Rp30 juta.

"Yang diambil Rp30 juta, tapi untuk ATM lain masih kita dalami," pungkas Sigiro.

Baca juga artikel terkait KASUS MUTILASI

tirto.id - Hukum
Sumber: Antara
Editor: Fahreza Rizky