Menuju konten utama

Fakta-Fakta 2 Anak Punk yang Tenggelam di Pangandaran

Berikut ini adalah fakta-fakta dua anak punk yang tenggelam di Pantai Pangandaran pada Kamis, 23 Maret 2023.

Fakta-Fakta 2 Anak Punk yang Tenggelam di Pangandaran
Tim SAR Gabungan Temukan Dua Korban Terseret Arus di Pantai Barat Pangandaran. (FOTO/Instagram/@basarnas_jabar)

tirto.id - Dua pemuda yang tenggelam di Pantai Pangandaran berhasil ditemukan oleh gabungan tim SAR (Search and Rescue). Kedua pemuda yang diketahui merupakan anak punk ini ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

Diketahui satu korban ditemukan di sekitar kawasan Bandara Susi Air pada Jumat (24/3/2023) pukul 20.00 WIB. Sementara satu korban lainnya berhasil ditemukan pada Sabtu pagi (25/3/3023).

"Sudah ditemukan dua-duanya yang satu tadi malam terdampar dekat Bandara Susi Air jam 20.00, satu lagi tadi pagi," kata Kepala Satuan Polisi Air dan Udara Polres Pangandaran AKP Sugianto dikutip Antaranews.

Kedua korban tersebut bernama Iwan berusia 28 tahun, warga Karawang, Jawa Barat dan Rafael berusia 17 tahun warga Tegalsari, Jawa Tengah.

Kejadian maut itu diawali saat kedua korban dan lima orang rekannya sesama anak punk bersama berenang di Pantai Pangandaran. Kelimanya berenang di area terlarang pada Kamis (23/3/2023) pukul 07.00 WIB.

Setelah berenang beberapa saat, lima orang berhasil menggapai darat. Namun, nahas dua korban Iwan dan Rafael yang juga berenang menuju darat tertinggal.

Berdasarkan penuturan rekan korban keduanya tiba-tiba berteriak minta tolong, lalu menghilang karena tersapu gelombang yang tingginya mencapai empat meter.

"Rekan korban mendengar korban berteriak minta tolong dan mencoba menolong korban, namun sayang korban tidak dapat diselamatkan," tulis petugas Kantor SAR Bandung melalui Instagram @Basarnas_jabar pada Sabtu.

Rekan korban dan saksi mata lainnya kemudian mencari bantuan untuk menolong korban. Tidak hanya itu, Petugas Balawista, Satpolairud Pangandaran, hingga tim SAR Gabungan juga dikerahkan untuk melakukan pencarian korban.

Fakta-Fakta 2 Anak Punk Tenggelam di Pangandaran

Insiden tenggelamnya 2 anak punk di Pangandaran beberapa waktu lalu cukup menghebohkan berbagai kanal media sosial. Berikut ini adalah fakta-fakta dua anak punk yang tenggelam di Pantai Pangandaran pada Kamis, 23 Maret 2023:

1. Berenang di area berbahaya

Dua korban bersama lima rekannya berenang di area berbahaya, yaitu di lokasi sekitar Pos 5 Pantai Barat Pangandaran.

Pos tersebut secara resmi merupakan area larangan bagi siapa saja untuk melakukan aktivitas air. Pasalnya, arus dan gelombang yang kuat kerap memakan korban.

2. Polisi pastikan korban meninggal karena tenggelam

Setelah ditemukan, korban diperiksa secara medis. Hasilnya menunjukkan tidak ada luka benda tajam atau apapun yang menjurus kepada kemungkinan penganiayaan.

Sehingga, pihak kepolisian memastikan kedua korban meninggal murni karena tenggelam. "Tidak terdapat tanda-tanda penganiayaan, baik benda tumpul maupun benda tajam," kata Sugianto.

3. Salah satu korban ditemukan nelayan

Salah satu korban ditemukan mengambang oleh nelayan yang sedang berlayar mencari ikan pada Sabtu pagi. Nelayan tersebut kemudian melaporkan kepada tim SAR gabungan yang tengah dalam usaha pencarian korban tenggelam.

Setelah diidentifikasi, korban tersebut memiliki ciri-ciri yang sama dengan korban atas nama Rafel.

4. Korban dievakuasi ke Rumah Sakit

Setelah melalui proses identifikasi, korban dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pandega. Selanjutnya, jenazah korban akan diserahkan ke pihak keluarga.

5. Bukan pertama kali terjadi di Pangandaran

Peristiwa pengunjung pantai tenggelam di Pangandaran bukan pertama kalinya terjadi. Beberapa tahun terakhir, ada banyak kasus pengunjung pantai yang tenggelam karena terseret ombak.

Masih dikutip dari Antara memang ada beberapa titik di Pantai Pangandaran yang ditetapkan sebagai zona berbahaya. Namun, zona-zona tersebut sudah dipasangi rambu-rambu petunjuk agar tidak didatangi wisatawan.

Baca juga artikel terkait AKTUAL DAN TREN atau tulisan lainnya dari Balqis Fallahnda

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Yonada Nancy