tirto.id - Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah mengkritik para pembantu Presiden Joko Widodo yang tidak bisa menyuplai data secara memadai. Akibatnya, kata Fahri, Presiden Jokowi kerap kali tidak mengetahui sejumlah isu saat diskusi dengan tokoh publik atau wawancara dengan wartawan.
Ketidaktahuan Jokowi kembali mencuat saat menerima kunjungan dari Aliansi Penyelenggara Pendidikan Indonesia (APPI) yang mengkritik mengenai rencana revisi Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) pada Senin (30/5/2022).
Bahkan sebelumnya Presiden Jokowi juga sempat kesal dengan menteri-menterinya saat harga bahan bakar Pertamax harus mengalami kenaikan.
"Dari dulu saya mengatakan bahwa ada masalah di dapur presiden. Dapur presiden itu harus menyiapkan seluruh kebutuhan beliau sehingga beliau tidak boleh salah," kata Fahri saat dihubungi Tirto pada Selasa (31/5/2022).
Fahri menilai tim belakang layar istana harus sempurna sehingga tidak menimbulkan cela bagi presiden saat menyampaikan segala hal di depan publik.
"Tidak boleh salah tempat, tidak boleh salah waktu, tidak boleh salah kata, tidak boleh salah data. Apalagi tidak tahu apa-apa," terangnya.
Mantan Wakil Ketua DPR itu menyebut kealpaan presiden kali ini harus menjadi momentum evaluasi para jajaran pembantu presiden. Terutama bagi yang mereka yang paling dekat dan lekat dalam setiap kegiatan Jokowi.
"Ini adalah harus menjadi momentum sekali lagi dan sekali lagi untuk mengevaluasi tim pembantu presiden terutama yang melekat di sekitar beliau," ungkapnya.
Apabila evaluasi ini tidak segera dilakukan oleh Presiden Jokowi, menurut Fahri akan berdampak bahaya karena menyangkut hajat bagi banyak orang.
"Karena presiden tidak boleh ada kata-kata saya tidak tahu. Karena dia harus tahu apapun yang terjadi di negara ini, apalagi masalah yang sangat penting menyangkut hajat hidup orang banyak," ujarnya.
Sebelumnya Dewan Pengarah APPI merasa terkejut saat presiden tidak tahu mengenai adanya proses perubahan UU Sisdiknas. Karena itu rencananya presiden akan memanggil Mendikbud Ristek Nadiem Anwar Makarim untuk meminta penjelasan lengkap mengenai UU Sisdiknas.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Bayu Septianto