Menuju konten utama

Fahri Hamzah Ditolak di Manado

Kedatangan Fahri Hamzah ke Manado ditolak oleh berbagai elemen masyarakat yang telah menunggu di Bandara Sam Ratulangi maupun Kantor Gubernur Sulawesi Utara.

Fahri Hamzah Ditolak di Manado
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah ditolak di Manado. Antara foto/rivan awal lingga/aww/16.

tirto.id - Fahri Hamzah ditolak oleh sejumlah elemen masyarakat di Manado, Sulawesi Utara, pada Sabtu (13/5/2017). Kedatangan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) ini disambut dengan penolakan berupa aksi unjuk rasa oleh massa yang berdatangan ke Bandara Sam Ratulangi, Manado, sejak pukul 09.00 WITA.

Massa yang menolak Fahri Hamzah datang ke bandara dengan membawa berbagai spanduk. "Aksi spontanitas ini, aksi yang peduli dengan NKRI, dilihat dari keberagamannya dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika,” kata salah seorang peserta aksi bernama Max, seperti dikutip dari Antara.

Penolakan tersebut membuat Fahri Hamzah harus dievakuasi lewat pintu lain di Bandara Sam Ratulangi sebelum menuju Kantor Gubernur Sulawesi Utara yang terletak di Jalan 17 Agustus Manado. Sempat terjadi kericuhan antara massa dengan pihak keamanan yang berjaga.

Fahri Hamzah sendiri dikabarkan langsung kembali ke bandara setelah berkunjung ke Kantor Gubernur Sulawesi Utara dan segera bertolak kembali ke Jakarta. Selain di bandara, massa juga sempat mendatangi kantor gubernur untuk memprotes kedatangan mantan kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu di Manado.

Pekan lalu, nama Fahri Hamzah menjadi sorotan setelah ia mematok palu atas pengajuan hak angket dari DPR terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam Sidang Paripurna DPR meskipun ada beberapa fraksi yang belum sepakat dengan keputusan itu.

Akibatnya, Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) melaporkan Fahri Hamzah dan 4 pimpinan DPR lainnya ke Mahkamah Kehormatan Dewan. Mereka dilaporkan karena diduga melanggar kode etik saat memimpin rapat paripurna DPR pengambilan keputusan hak angket terhadap KPK tersebut.

"Mengadukan Fahri Hamzah sebagai teradu utama, lalu Taufik Kurniawan, Setya Novanto, dan Agus Hermanto karena seharusnya mereka bisa mencegah Fahri mengambil putusan. Fadli Zon tidak dilaporkan karena walk out," kata Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman pekan lalu.

Baca juga artikel terkait FAHRI HAMZAH

tirto.id - Politik
Sumber: antara
Penulis: Iswara N Raditya
Editor: Iswara N Raditya