Menuju konten utama

Facebook Segera Hapus Akun dan Laman Penjual Data Pribadi

Keputusan Facebook ini menyusul adanya laporan bahwa para peretas telah mengiklankan data induk informasi pribadi pengguna platform media sosial itu.

Facebook Segera Hapus Akun dan Laman Penjual Data Pribadi
Ilustrasi. Peretas yang menjual data pribadi pengguna Facebook. Foto/Bloomberg via Getty Images/David Paul Morris

tirto.id - Facebook Inc menghapus sejumlah akun dan laman yang mengiklankan dan menjual data pribadi seperti nomor jaminan sosial, alamat, nomor telepon dan kartu kredit puluhan orang menyusul laporan situs web Motherboard.

"Unggahan yang memuat informasi seperti nomor jaminan sosial atau kartu kredit tidak diizinkan di Facebook dan kami segera menghapus materi begitu mengetahuinya," kata juru bicara Facebook.

Namun menurut siaran kantor berita Reuters, seperti dikutip New York Times pada Selasa (24/4/2018), pencarian menggunakan Google masih memunculkan beberapa unggahan publik di Facebook yang menawarkan penjualan data pribadi seperti nomor kartu kredit.

Para peretas telah mengiklankan data induk informasi pribadi di platform media sosial itu dan Motherboard mewartakan pada Selasa bahwa Facebook sudah memegang data identitas dan nomor jaminan sosial yang dicuri selama bertahun-tahun.

Menurut laporan Motherboard, setidaknya sejumlah data dalam unggahan-unggahan di Facebook tersebut tampak nyata. Situs berita itu juga mewartakan bahwa mereka bisa mengonfirmasi empat digit pertama nomor jaminan sosial, nama, alamat dan data lahir empat orang yang datanya muncul dalam unggahan Juli 2014.

Pekan lalu, Facebook mengumumkan telah menghapus 120 grup diskusi tertutup dengan anggota lebih dari 300.000 orang karena seorang jurnalis bernama Brian Krebs melaporkan aktivitas jahat yang dilakukan grup tersebut, termasuk menyebarkan spam, penipuan dan pengambilalihan akun.

Grup pengumpul terbesar yang dilarang adalah grup yang mempromosikan penjualan dan penggunaan curian data kartu kredit dan debit, serta yang memfasilitasi pengambilalihan akun daring semacam Amazon, Google, Netflix, dan PayPal.

Upaya Facebook melindungi data pribadi konsumennya menjadi sorotan dunia setelah skandal kebocoran data jutaan pengguna mereka, yang diakses oleh satu konsultan politik untuk keperluan kampanye pemilihan presiden di Amerika Serikat.

Baca juga artikel terkait FACEBOOK atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Teknologi
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari