Menuju konten utama
Gempa Lombok 2018

Evakuasi Korban Tertindih Pilar Masjid di Lombok Dilanjutkan

"Karena kondisi masih sama [jenazah tertindih pilar masjid], mulai Rabu pagi, kita sudah lanjutkan untuk evakuasinya," kata Ida Bagus Ngurah, koordinator evakuasi.

Evakuasi Korban Tertindih Pilar Masjid di Lombok Dilanjutkan
Sebuah alat berat membongkar bangunan Masjid Nurul Iman yang rusak akibat gempa bumi di Pemenang, Lombok Utara, Lombok Utara, NTB, Selasa (7/8/2018). ANTARA FOTO/Zabur Karuru.

tirto.id - Upaya evakuasi satu jenazah yang tertindih pilar masjid di Karang Pangsor, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, kembali dilanjutkan.

"Karena kondisi masih sama [jenazah tertindih pilar masjid], mulai Rabu pagi, kita sudah lanjutkan untuk evakuasinya," kata Ida Bagus Ngurah, koordinator evakuasi dari Basarnas Mataram di Pemenang, Rabu (8/8/2018).

Tim evakuasi gabungan dengan bantuan alat berat ekskavator berhasil menemukan satu jenazah yang masih terjebak di bawah pilar masjid pada Selasa (7/8/2018) malam.

Upaya evakuasinya sempat dilanjutkan hingga pukul 20.00 WITA, dengan dibantu alat penerangan lampu dari mesin genset, tim evakuasi gabungan mengandalkan alat berat ekskavator untuk memindahkan pilar yang menimpa jenazah.

Namun hingga batas waktu yang telah ditentukan, jenazah yang tertindih pilar Masjid Jami'ul Jama'ah belum juga dapat dievakuasi.

Sampai saat ini BNPB telah merilis 108 warga yang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Namun jumlah korban meninggal usai gempa bumi berkekuatan 7 SR yang terjadi Minggu (5/8/2018) malam, diprediksikan akan terus bertambah karena diperkirakan masih banyak korban yang terjebak dalam reruntuhan bangunan.

Selain itu, sekitar 40 persen listrik di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) masih padam setelah dilanda gempa berkekuatan 7 SR sekitar pukul 18.46 WIB pada Minggu (5/8/2018) lalu.

Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Timur PLN, Amir Rasyidin mengatakan, angka 40 persen itu setara dengan 88 Megawatt (MW) dari beban konsumsi listrik di wilayah Lombok. Sementara normalnya beban konsumsi mencapai 220 MW.

"Empat puluh persen listrik padam di daerah sekitar Lombok, di bagian utara, tengah, selatan. Karena jaringan kan panjang," kata Amir di Kementerian BUMN Jakarta pada Selasa (7/8/2018).

Baca juga artikel terkait GEMPA NTB

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: antara
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri