Menuju konten utama

ESDM Usulkan Volume Solar Subsidi Naik Jadi 15,54 Juta Kl pada 2020

Kementerian ESDM mengusulkan volume solar bersubsidi pada 2020 dinaikkan karena konsumsi BBM jenis ini diperkirakan meningkat sejalan dengan semakin panjangnya jalan tol. 

ESDM Usulkan Volume Solar Subsidi Naik Jadi 15,54 Juta Kl pada 2020
Menteri ESDM Ignasius Jonan (kiri) dan Wakil Menteri Arcandra Tahar (kanan) mengikuti rapat kerja dengan Komisi VII DPR di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (19/3/2019). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/wsj.

tirto.id - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengusulkan volume solar bersubsidi naik menjadi 15,54 juta kilo liter pada 2020. Pada 2019, volume solar bersubsidi tercatat sebesar 14,5 juta kilo liter.

Menteri ESDM, Ignasius Jonan menjelaskan volume solar bersubsidi perlu dinaikkan karena konsumsi BBM jenis ini diperkirakan meningkat pada tahun depan. Peningkatan itu terjadi karena jalan tol semakin panjang, terutama di Jawa.

“Untuk minyak solar, (volume subsidi) 2018 disetujui 15,58 juta kilo liter. 2019 itu 14,5 juta kilo liter. Pada 2020, kami ajukan 15,54 juta kilo liter," kata Jonan.

"Karena apa? Dengan adanya tol Trans Jawa, kami berasumsi ada kenaikan penggunaan solar. Walau enggak banyak, pasti ada kenaikan,” dia menambahkan.

Jonan menyampaikan hal ini dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII di Gedung DPR RI, Jakarta pada Kamis (20/6/2019).

Menurut Jonan, tingginya harga tiket pesawat yang memicu peningkatan penumpang angkutan darat juga bisa memicu konsumsi solar terkerek.

Sementara soal nilai subsidi, Kementerian ESDM kembali mengusulkan agar tetap berada di angka maksimum Rp2.000 per liter.

“Jadi, maksimum angkanya bukan fix, karena angka Indonesia Crude Price (ICP) itu naik turun, sedangkan harga jual fix,” ucap Jonan.

Baca juga artikel terkait SUBSIDI BBM atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Addi M Idhom