Menuju konten utama
Erupsi Gunung Merapi

Erupsi Gunung Merapi & Info Merapi Hari Ini: Ada Awan Panas Guguran

Meski aktivitas vulkaniknya kembali meningkat, tetapi BPPTKG menjelaskan bahwa hingga saat ini status Gunung Merapi masih berada di level III atau siaga.

Erupsi Gunung Merapi & Info Merapi Hari Ini: Ada Awan Panas Guguran
Gunung Merapi. twitter/BPPTKG

tirto.id - Awan panas guguran kembali terlihat dari Gunung Merapi pada Senin (9/8/2021) pukul 03.48 WIB.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menginformasikan, awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 70 mm dan durasi 142 detik dan estimasi jarak luncur 2.000 meter ke arah Barat Daya.

Awan panas guguran Gunung Merapi juga kembali terlihat pada pukul 05.31 WIB dan tercatat di seismogram dengan amplitudo 55 mm dan durasi 143 detik serta estimasi jarak luncur 2.000 meter ke arah Barat Daya.

Berdasarkan catatan BPPTKG, awan panas guguran beberapa hari terakhir memang cukup meningkat, sebelumnya awan panas guguran Merapi juga terlihat pada (8/8/2021) pukul 23.51 WIB yang tercatat di seismogram dengan amplitudo 48 mm dan durasi 139 detik dan estimasi jarak luncur 1.800 meter ke arah Barat Daya.

Selain itu, masih di tanggal yang sama, awan panas guguran Gunung Merapi juga terlihat pada pukul 20.32 WIB tercatat di seismogram dengan amplitudo 75 mm dan durasi 142 detik. BPPTKG menjelaskan, visual awan panas guguran tersebut tertutup kabut, jarak luncur diperkirakan mencapat 2.000 meter ke arah Barat Daya.

Selain awan panas pada Minggu (8/8/2021) pagi juga terjadi hujan abu di beberapa wilayah Slemen, Jogja khusus yang berada di lereng Gunung Merapi.

Meski aktivitas vulkaniknya kembali meningkat, tetapi BPPTKG menjelaskan bahwa hingga saat ini status Gunung Merapi masih berada di level III atau siaga. Berikut aktivitas terbaru dan lebih detail dari Gunung Merapi.

Aktivitas terkini Gunung Merapi

Periode pengamatan

09-08-2021 00:00-06:00 WIB

Lokasi Gunung Merapi

Merapi (2968 mdpl),

Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten,

Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah

Meteorologi

Cuaca cerah dan berawan. Angin bertiup lemah ke arah selatan. Suhu udara 14-21 °C, kelembaban udara 76-90 %, dan tekanan udara 838-959 mmHg.

Visual

● Gunung jelas, kabut 0-I, hingga kabut 0-III. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 100 m di atas puncak kawah.

● Teramati 2 kali awanpanas guguran ke arah barat daya dengan estimasi jarak luncur maksimal 2.000 meter.

● Teramati 1 kali guguran lava ke arah barat daya dengan jarak luncur 1.500 meter.

Kegempaan

■ Awan Panas Guguran

(Jumlah : 2, Amplitudo : 55-70 mm, Durasi : 142-143 detik)

■ Guguran

(Jumlah : 93, Amplitudo : 3-44 mm, Durasi : 11-147 detik)

■ Hembusan

(Jumlah : 4, Amplitudo : 4-6 mm, Durasi : 12-24 detik)

■ Hybrid/Fase Banyak

(Jumlah : 20, Amplitudo : 3-13 mm, S-P : 0.5-0.7 detik, Durasi : 5-14 detik)

■ Vulkanik Dangkal

(Jumlah : 3, Amplitudo : 34-52 mm, Durasi : 10-12 detik)

Tingkat aktivitas

Gunung Merapi Level III (Siaga)

Rekomendasi BPPTKG

1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro dan sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, Dan Putih. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

2. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

3. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar G. Merapi.

4. Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.

5. Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.

6. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.

Baca juga artikel terkait GUNUNG MERAPI HARI INI atau tulisan lainnya dari Nur Hidayah Perwitasari

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Addi M Idhom