tirto.id - Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas pada Minggu (8/8/2021) menurut Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTGK). Aktivtas ini telah diamati sejak pukul 00.00 hingga 00.06 WIB.
Berdasarkan pengamatan BPPTGK pada dini hari, tampak adanya awan kawah intensitas sedang hingga tebal setinggi 100 m di atas puncak kawah. Kemunculan ini diikuti dengan 5 kali awan panas guguran dan 27 kali guguran lava pijar ke arah daya barat.
BPPTGK menyebutkan terdapat sejumlah sektor wilayah yang terdapat potensi bahaya awan panas dan lontaran material material vulkanik.
Wilayah yang berpotensi terdampak awan panas, yaitu 3 km ke arah sungai Woro dan sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih. Sedangkan wilayah potensi terdampak lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Terdapat enam lokasi sekitar Merapi yang terdampak hujan abu setelah kemunculan awan panas, meliputi:
- Tlogolele, abu intensitas tipis
- Klakah Ngisor, abu intensitas tipis
- Kapuhan, abu intensitas tipis
- Paten, abu intensitas tipis
- Ngowok, abu intensitas tipis
- Babadan, abu intensitas tipis
Kemunculan awan panas dan guguran ini berlanjut hingga pagi ini pukul 07.29 hingga 07.46 WIB. Melansir Twitter @BPPTGK pada pukul 07.29 WIB kolom asap teramati setinggi 800 m di atas puncak condong ke barat dengan jarak luncur 1.800 m ke arah barat daya.
Kemudian pada pukul 07.49 WIB kolom asap kembali teramati setinggi 500 m dengan jarak luncur 1.000 m ke arah barat daya atau Kali Bebeng. Akibatnya, hujan abu kembali terjadi di sejumlah lokasi terdampak.
Waspadai Peningkatan Situasi Gunung Merapi
Dengan adanya aktivitas vulkanik di Gunung Merapi, BPPTKG merekomendasikan sejumlah kegiatan yang sebaiknya dilakukan saat ini, meliputi:
- Masyarakat dihimbau tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
- Masyarakat mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi
- Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di wilayah sekitar Gunung Merapi
- Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.
- Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.
- Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Yantina Debora