Menuju konten utama

Epidemiolog: COVID-19 Arcturus Berpotensi Menyebar Lebih Cepat

Menurut Dicky berbagai subvarian Omicron baru termasuk varian Arcturus, memiliki kemampuan re-infeksi yang tinggi.

Epidemiolog: COVID-19 Arcturus Berpotensi Menyebar Lebih Cepat
Ilustrasi virus corona. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Epidemiolog Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan COVID-19 subvarian Omicron XBB 1.16 atau varian Arcturus memiliki gejala yang serupa dengan subvarian Omicron sebelumnya.

Namun Dicky menyatakan beberapa laporan penyebaran varian Arcturus di beberapa negara, mengindikasikan varian ini berpotensi menyebar lebih cepat.

“Namun yang jelas, ini menjadi perhatian adalah karena di India dan Amerika adalah kasusnya cepat sekali menyebarnya. Artinya kemampuan dia dalam menginfeksi luar biasa lebih cepat, terkesanya ya sejauh ini,” kata Dicky ketika dihubungi reporter Tirto, Jumat (31/3/2023).

Kabar baiknya, menurut Dicky imunitas masyarakat saat ini masih cukup efektif dalam mencegah keparahan dan kematian akibat berbagai subvarian Omicron.

“Para produsen vaksin sedang mengembangkan generasi terbaru vaksin mRNA yang bisa mengatasi subvarian XBB 1.16 ini,” sambung Dicky.

Menurut Dicky berbagai subvarian Omicron baru termasuk varian Arcturus, memiliki kemampuan re-infeksi yang tinggi.

“Tapi terutama permasalahannya adalah dengan sistem deteksi yang lemah, membuat kasus re-infeksi jadi tidak terlaporkan dan tidak terdeteksi,” jelas Dicky.

Ia menyatakan bahwa re-infeksi adalah pintu masuk dari kejadian longcovid.

”Jadi orang merasa baik-baik saja tidak bergejala tapi satu sampai dua tahun berikutnya mengalami longcovid. Ini yang harus diperhatikan pemerintah,” kata Dicky.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI memastikan varian COVID-19 Arcturus atau subvarian Omicron XBB.1.16 belum ditemukan di Indonesia.

“Sejauh ini belum ada, tetapi risiko tetap ada karena beberapa negara tetangga yang juga memiliki tingkat mobilitas yang tinggi dari/ke Indonesia telah melaporkan varian ini,” kata Juru bicara Kemenkes RI, Mohammad Syahril saat dihubungi reporter Tirto, Kamis (30/3).

Mengantisipasi penyebaran varian Arcturus, Syahril menyatakan pengawasan terhadap moda transportasi internasional akan ditingkatkan.

“Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) meningkatkan pengawasan khususnya alat angkut dan orang dari negara-negara yang sudah mendeteksi adanya varian baru. KKP juga melakukan pemeriksaan dan pengambilan spesimen terhadap pelaku perjalanan yang memiliki gejala COVID-19 dan menindaklanjuti sesuai prosedur yang berlaku,” ujar Syahril.

Syahril mengklaim situasi COVID-19 di Indonesia masih terkendali sesuai dengan indikator pengendalian yang ditetapkan Badan Kesehatan Dunia (WHO). Meski begitu, Kemenkes mencatat peningkatan kasus konfirmasi COVID-19 sejak akhir Februari 2023.

Baca juga artikel terkait OMICRON ARCTURUS atau tulisan lainnya dari Mochammad Fajar Nur

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Mochammad Fajar Nur
Penulis: Mochammad Fajar Nur
Editor: Restu Diantina Putri