Menuju konten utama

Enam Langkah Kemenperin Jawab Tantangan Revolusi Industri 4.0

Kemenperin menjelaskan, telah melaksanakan beberapa kegiatan untuk implementasi Making Indonesia 4.0 tahun 2018-2019.

Enam Langkah Kemenperin Jawab Tantangan Revolusi Industri 4.0
Menteri perindustrian Airlangga Hartarto saat melaporkan penyelenggaraan Indonesia Industrial Summit 2019 di Tangerang, Senin. ANTARA/ Sella Panduarsa Gareta

tirto.id - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto memberikan enam langkah strategi untuk menjawab tantangan revolusi industri 4.0.

Ia menjelaskan, pihaknya telah melaksanakan beberapa kegiatan untuk implementasi Making Indonesia 4.0 tahun 2018-2019 antara Iain, yaitu melaksanakan peluncuran Indonesia Industry 4.0 Readiness Index (INDI 4.0) atau indikator penilaian tingkat kesiapan industri di Indonesia dalam menerapkan teknologi era industri 4.0.

"Tahap awal assessment INDI 4.0 telah diikuti oleh 326 perusahaan industri dari sektor industri makanan dan minuman, tekstil, kimia, otomotif, elektronika, logam, aneka, dan sektor engineering, procurement, and construction (EPC)," kata Airlangga di Ice BSD, Tangerang, Senin (15/4/2019).

Dia mengatakan, INDI 4.0 diluncurkan dalam Indonesia Industrial Summit (IIS) 2019 dengan menampilkan memberikan penghargaan untuk lighthouse industry dan perusahaan pemenang INDI 4.0.

Penilaian INDI 4.0 sendiri menggunakan mekanisme self-assessment oleh perusahaan dengan mengukur lima pilar, yaitu manajemen dan organisasi, manusia dan budaya, produk dan layanan, teknologi, serta operasional pabrik.

Kemudian langkah kedua yang dilakukan yaitu membangun ekosistem inovasi. Yaitu dengan membangun pusat inovasi dan pengembangan SDM industri 4.0 yang merupakan bagian dari pembangunan ekosistem inovasi.

"Kementerian Perindustrian saat ini sedang menyusun Perpres tentang Peta Jalan Making Indonesia 4.0 sebagai dasar hukum Implementasi Making Indonesia 4.0," papar dia.

Selanjutnya langkah ketiga yang disebutkan Airlangga yaitu, dengan membuat kerangka regulasi dan insentif.

"Melalui pendampingan dan asesmen oleh Kementerian Perindustrian, didapatkan kondisi di mana secara umum industri manufaktur Indonesia dalam posisi cukup siap menerapkan industri 4.0," jelas dia.

Selain itu, strategi keempat yang akan dilakukan yaitu mengenai, making Indonesia 4.0 Start-U. Poin kelima soal strategi membangun lntenational Investor Roadshow serta yang terakhir yaitu menyiapkan SDM lndustri dan Fasilitasi IKM.

"Kementerian Perindustrian saat ini berupaya memberikan insentif untuk vokasi berupa pengurangan penghasilan bruto paling tinggi sebesar 200 persen dan untuk litbang paling tinggi sebesar 300 persen melalui insentif super deduction tax," jelas dia.

Baca juga artikel terkait REVOLUSI INDUSTRI 40 atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno