tirto.id - Mantan petinggi Barcelona, Emili Rousaud, tak takut digugat oleh bekas klubnya setelah mengeluarkan komentar tentang kondisi tim, termasuk tudingan dugaan praktek korupsi di internal klub raksasa La Liga Spanyol itu.
Sebelumnya, Rousaud mengatakan bahwa ada pihak yang bermain dalam keuangan Barcelona. Hal tersebut dilontarkan hanya selang beberapa hari setelah ia mengundurkan diri sebagai anggota dewan sekaligus wakil presiden klub.
"Korupsi di dalam internal klub ditunjukkan melalui fakta bahwa mereka telah menghapus kontrak dengan berbagai perusahaan yang bertujuan untuk menghindari kontrol internal dan lain-lain," sebut Rousaud, dikutip dari Marca, Selasa (16/4/2020).
Menurut Rousaud, pernyataan yang dibuat olehnya sebelum ini adalah benar dan bisa dibuktikan. Bahkan, ia menyatakan bahwa yang menjadi komplain dari pihak Barcelona malah tidak memiliki dasar.
"Saya membawa masalah ini menjadi perhatian klub saat ini, namun mereka justru menganggapnya sebagai alasan di balik pengunduran diri saya," tukas pria asli Catalan ini.
Rousaud menilai tindakannya merupakan kewajiban moral dan perlu untuk disampaikan ke publik. Ia balik mengecam kelakuan pihak klub yang justru merupakan sebuah kejahatan.
Meskipun demikian, dirinya merasa terhormat sudah bisa bekerja sama dengan Barcelona selama ini. Rousaud menganggap orang-orang yang berada di tim asal Catalunya tersebut masih memiliki profesionalisme dalam bekerja.
Seperti diketahui, Rousaud mengeluarkan pernyataan keras berkaitan dengan situasi internal Barcelona, termasuk adanya dugaan skandal keuangan. Ia bahkan menyebut Josep Maria Bartomeu selaku presiden klub sudah mengetahui permasalahan tersebut.
"Ketika Anda membayar satu juta euro untuk sesuatu yang bernilai 100.000 euro. Saya tidak tahu siapa yang melakukan itu, tetapi orang bisa menebaknya," ucap pengusaha berusia 53 tahun ini.
"Dia [Josep Maria Bartomeu] menyuap hanya demi menghindari kontrol. Sekarang sudah ada investigasi yang bakal menentukan semuanya. Bartomeu tahu itu," ujar Rousaud.
Selain itu, kasus di laman media sosial Facebook yang viral dengan sebutan "Barcagate" juga disebut olehnya.
Rousaud menilai ada pihak yang sedang "bermain" dalam keuangan klub meskipun dirinya tidak secara jelas menuduh salah satu anggota dewan yang perlu bertanggung jawab.
Atas tindakannya tersebut, Barcelona akhirnya menempuh jalur hukum. Dilaporkan bahwa usai komentar Rousaud yang bernada menuduh Bartomeu sebagai pelaku, tim pemuncak klasemen sementara Liga Spanyol 2019/2020 ini memutuskan untuk menempuh gugatan secara pidana terhadap bekas wakil presidennya itu.
"Menghadapi tuduhan berat dan tidak memiliki dasar yang dibuat oleh Emili Rousaud, mantan wakil presiden klub, dalam sejumlah wawancara media, dewan direksi dengan ini secara tegas menolak setiap tindakan yang dapat dikategorikan sebagai korupsi dan setuju untuk membawa masalah ini melalui jalur hukum," bunyi pernyataan Barcelona, dikutip AS.
Barcelona tidak akan mentoleransi segala tuduhan yang bisa merusak citra klub. Tindakan hukum dianggap perlu dilakukan demi membela kehormatan klub serta orang-orang yang berada di bawah naungan keluarga besar FC Barcelona.