Menuju konten utama

Krisis Barcelona Musim Ini: Masalah Rezim Bartomeu vs Lionel Messi

Krisis Barcelona dengan mundurnya 6 direktur sebenarnya sudah dimulai sebelum pandemi COVID-19. Barca era Bartomeu ini punya masalah soal pemotongan gaji yang diprotes Lonel Messi dan isu I3 Venture.

Krisis Barcelona Musim Ini: Masalah Rezim Bartomeu vs Lionel Messi
Messi Barcelona terlihat saat pertandingan sepak bola La Liga antara Betis dan Barcelona di stadion Benito Villamarin di Seville, Spanyol, Minggu, 17 Maret 2019. Miguel Morenatti / AP

tirto.id - Krisis Barcelona musim ini dapat dirangkum dalam surat terbuka Victor Font, salah satu calon kandidat presiden Barca, untuk member klub pada Minggu (12/4/2020). Font menyebut krisis ini bukan cuma isu pemotongan gaji yang diprotes kapten Lionel Messi, tetapi juga soal isu penggunaan jasa I3 Venture yang juga menyerang Messi.

Di tengah pandemi virus Corona (COVID-19) yang melanda Spanyol, Barcelona berhadapan dengan setumpuk masalah. Cara petinggi klub dalam mengumumkan pemotongan gaji pemain sebesar 70 persen, ternyata tidak disukai penggawa klub. Kapten Barca, Lionel Messi bahkan sampai menulis pernyataan keras di akun Instagramnya.

"Tidak mengagetkan jika klub ingin menempatkan kami di bawah pantauan semua pihak; dan mencoba untuk menekan pemain hanya demi melakukan sesuatu yang selalu kami lakukan," ungkap Messi.

Beberapa harian Spanyol sempat melemparkan isu bahwa para pemain Barcelona --yang bergaji sangat tinggi-- enggan mendapatkan pemotongan gaji. Tidak ada klarifikasi apa pun dari petinggi Barca soal isu tersebut sampai Messi menyampaikan pernyataan di atas.

6 Direktur Barcelona Mundur

Ketika konflik Bartomeu kontra pemain Barcelona belum juga mereda, pada Jumat (10/4) tercatat 6 direktur Barcelona memutuskan mengundurkan diri secara serempak. 2 dari mereka bahkan menjabat sebagai wakil presiden: Emili Rousaud dan Enrique Tombas. 4 nama lain adalah Silvio Elias, Maria Teixidor, Josep Pont dan Jordi Clasamiglia.

Keputusan mundur tersebut didasarkan pada langkah manajemen Barcelona yang dinilai 6 petinggi tersebut buruk dalam mengelola krisis. Entah itu isu kasus I3 Ventures maupun soal penanganan klub dalam pandemi COVID-19.

Dilaporkan Luis F. Rojo dari Marca, pada Jumat (10/4), usai 6 direktur menyatakan resign, ada 3 direktur lain yang berpotensi menyusul. Jika total jumlah direktur Barcelona yang mundur mencapai 75 persen, maka klub tersebut perlu mengadakan pemilihan ulang, yang berarti mengancam posisi Josep Maria Bartomeu.

Masalah I3 Ventures

Sepanjang musim 2019/2020, dari aspek olahraga, Barcelona dibayang-bayangi hasil buruk di Liga Champions. Pasalnya, dalam dua musim terakhir, Blaugrana selalu tersingkir di babak gugur meski unggul telak di leg pertama, yaitu melawan AS Roma di 8 besar UCL 2017/2018 dan menghadapi Liverpool di semifinal UCL musim lalu.

Di luar aspek olahraga, Barca dihantui hal lain. Akhir Februari 2020 lalu, muncul laporan Cadena SER bahwa Barcelona membayar perusahaan I3 Ventures demi mengelola akun Facebook yang tujuannya untuk pencitraan. Total ada 6 akun Facebook yang digunakan, yaitu Més que un club (66.000 pengikut), Respeto y Deporte (56.000), Alter Sports (27.000), Sport Leaks (21.000), Justicia y Diálogo en el Deporte (8.500) dan Jaume, un film de terror (5.000).

Akun-akun Facebook tersebut tidak hanya digunakan untuk propaganda demi menaikkan popularitas Bartomeu dan petinggi klub. Tetapi juga, dipakai untuk merusak citra para pemain atau eks penggawa Barca yang berlawanan sikap dengan Bartomeu, yaitu Gerard Piqué, Lionel Messi, Pep Guardiola, dan Xavi.

Laporan ini dibantah oleh Barcelona, yang lantas menyatakan, "Barca menyangkal adanya hubungan kontrak pelayanan yang terkait dengan akun media sosial yang telah memberitakan pesan negatif atau menghina yang terkait dengan orang, entitas, atau organisasi yang mungkin atau pernah berhubungan dengan klub ini".

Tiga Tuntutan Victor Font

Masalah isu I3 Venture, pemotongan gaji pemain yang berdampak pada marahnya Messi, dan terakhir mundurnya 6 direktur Barcelona menunjukkan, klub ini benar-benar dalam masalah.

Victor Font dalam kampanyenya menuntut tiga hal. Pertama, meminta Barcelona menjelaskan situasi ekonomi di klub secara transparan, ditambah memaparkan total utang dan sejauh mana hal tersebut akan mengganggu rencana jangka pendek klub.

Usulan kedua, meminta Barcelona menunda keputusan struktural yang tidak esensial, karena saat ini tidak ada yang tahu dampak pandemi Corona terhadap klub. Menurut Font, penting untuk menunda keputusan tentang Espai Barca sampai dewan baru terpilih.

Ketiga, meminta penawaran transparansi maksimum ketika melakukan operasi, baik pembelian maupun penjualan, dengan pemain.

Dalam tiga tuntutan tersebut, Font tidak meminta Josep Maria Bartomeu mundur dari jabatannya sebagai presiden saat ini juga. Namun, ia juga menyebut, kubu Camp Nou butuh transformasi di level manajemen untuk bisa mengulang keelokan, kreativitas, inovasi, dan kesuksesan seperti di era Johan Cruyff.

Krisis Sampai Kapan, Barcelona?

Jika tidak ada perubahan berarti, pada 2021 mendatang, Barcelona bakal menggelar pemilihan presiden. Maka, masih ada waktu setidaknya satu tahun lagi bagi Bartomeu untuk melewati masa kepemimpinannya dalam konflik, yang sedikit banyak diciptakan manajemennya sendiri.

Calon kandidat presiden Barcelona yang baru belumlah terlalu banyak. Baru ada nama Joan Laporta dan Víctor Font. Jika melihat krisis yang ada saat ini, dan Bartomeu bagaimanapun adalah kelanjutan era Sandro Rosell, konflik internal klub ini bakal tetap sengit.

Konflik panjang ini berpotensi menggerus prestasi Barcelona di lapangan Padahal tahun-tahun ini adalah masa-masa terakhir klub bersama salah satu pemain terbaik mereka sepanjang masa, Lionel Messi.

Baca juga artikel terkait BARCELONA atau tulisan lainnya dari Beni Jo

tirto.id - Olahraga
Kontributor: Beni Jo
Penulis: Beni Jo
Editor: Fitra Firdaus