tirto.id - Eks KSAD Jenderal (purn) Dudung Abdurrahman mengakui kinerja Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan baik. Saat dikonfirmasi Tirto Dudung membenarkan kembali soal hal tersebut.
"Ya benar dong (mengakui kinerja baik Prabowo sebagai Menteri Pertahanan)," kata Dudung, Selasa (16/1/2024).
Dudung lantas menyilahkan Tirto untuk melihat tayangannya dalam acara Ngopi yang tayang di Kompas TV. Dalam tayangan tersebut, Dudung mengakui bahwa Prabowo kerap memenuhi permintaan Dudung selaku KSAD soal pengadaan alutsista.
"Masalah alutsista banyak yang tidak paham sebetulnya alutsista itu kita sendiri yang mengusulkan, kepala staf angkatan, jadi bukan keinginan pak prabowo. Jadi keinginan kita sebenarnya. Beliau hanya melanjutkan saja, memesankan dan harus sesuai keinginan kita dan selama ini kita terpenuhi," kata Dudung dalam acara itu.
Dudung mengaku, Prabowo tidak hanya menyanggupi soal alutsista. Mantan Danjen Kopassus itu pun memperbaiki rumah sakit di tiap kodam, memperbaiki motor para babinsa termasuk perlengkapan lapangan.
Dudung pun melihat Prabowo sebagai sosok yang peduli prajurit dan nasionalis. Ia pun mengakui sepak terjang Prabowo dalam diplomasi sebagai Menteri Pertahanan.
"Beliau itu memang dari dulu saya lihat sangat mencintai kepada prajurit. Beliau paling senang kalau sudah dengan prajurit dan beliau itu kalau boleh saya mengatakan, kalau dadanya dibelah merah putihnya itu masih jam 12, jam 12 itu berkibar masih semangat, masih berkobar-kobar dan beliau pemberani, jagoan, beliau politik luar negeri juga oke karena saya beberapa keluar negeri dengan beliau. Diplomasinya sangat andal," kata Dudung.
Dudung pun menceritakan momen-momen berinteraksi dengan Prabowo sebelum menjadi KSAD. Ia mendengar sepak terjang Prabowo saat masih Letda sementara Prabowo sudah menjadi Danyon 328 yang bertugas di Timor-Timur (kini Timor Leste). Kala itu, Prabowo kerap menyejahterakan prajurit di batalyonnya.
"Banyak peralatan-peralatan yang memang diadakan oleh pak Prabowo sendiri secara pribadi dan termasuk militansinya," kata Dudung.
Selain itu, Dudung juga mengetahui bahwa Prabowo kerap mengagendakan anggota muda untuk kursus dan belajar di luar negeri.
Di saat menjadi Gubernur Akmil, Dudung mengaku bahwa Prabowo membantunya dalam membangun sekolah militer tertua di Indonesia. Mantan Pangkostrad ini mengaku bahwa Prabowo ingin menjajarkan Akmil Indonesia dengan West Point.
"Beliau berpikir bahwa kita jangan kalah sama West Point karena West Point begitu megah, bangsa kita adalah bangsa yang besar. Kita tunjukkan kepada dunia luar bahwa bangsa kita juga memiliki akademi militer yang hebat dan bukan hanya akademi militer saya lihat, AAU, AAL itu dibangun sama beliau," kata Dudung.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Anggun P Situmorang