tirto.id - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menanggapi sikap politikus Partai Golkar, Erwin Aksa, keponakan Jusuf Kalla (JK) yang paslon nomor 02.
Peneliti LSI Denny JA, Ikrama Masloman menilai, imbas dukungan Erwin Aksa tak berdampak signifikan posisi JK dalam mendukung Jokowi.
Menurut dia, hal ini tak menjadikan JK bermain dua kaki yakni secara bersama-sama mendukung Prabowo-Sandi dan Jokowi-Ma'ruf.
Posisi JK saat ini sebagai Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
"Posisinya kalo di politik, apalagi tokoh-tokoh yang sudah besar itu [seperti JK], posisinya kalau nggak hitam ya putih. Abu-abu [dua kaki] sekelas Pak Jk itu tidak bisa," ujar dia saat di kantor LSI Denny JA, Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (19/3/2019).
Apalagi, kata Ikrama, saat ini posisi JK sudah mendukung penuh Jokowi-Ma'ruf untuk menjadi presiden dan wakil presiden periode 2019-2024.
Namun, ia belum mengetahui motif Erwin memilih capres-cawapres yang bersebrangan dengan JK.
Ia juga mengatakan tak mengetahui ada campur tangan dari JK dalam keputusan Erwin Aksa mendukung Prabowo-Sandi.
"Walaupun dia [Jusuf Kalla] memasang Erwin sebagai kepanjangan tangan dia di Prabowo. Saya pikir mudah saja bagi kubu Jokowi untuk menghalau," ujar dia.
Sikap Erwin Aksa, kata dia, dipahami posisi JK yang mendukung Jokowi-Ma'ruf, berseberangan dengan keponakannya.
"Orang hanya melihat Erwin terpisah dengan Pak JK, karena Pak Jk sudah sangat jelas dengan statement politiknya bahwa siap betul-betul full mendukung jokowi," kata dia.
Soal manuver kader Golkar, menurut Ikrama, di dalam partai kerap mengalami polarisasi kader. Apalagi saat ini beberapa kader Golkar juga ada yang mendukung Prabowo-Sandi.
"Mungkin hanya kepentingan personal Pak Erwin," tutur dia.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Zakki Amali