tirto.id - Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Sunanto menemui Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Senin (30/1/2023).
Dalam pertemuan tersebut, pria yang karib disapa Cak Nanto itu mengatakan, pembahasan tidak sebatas soal mengundang Jokowi pada acara Muktamar Pemuda Muhammadiyah di Balikpapan pada Februari 2023 mendatang, tetapi juga membahas soal proyek Ibu Kota Nusantara. Sunanto menyatakan dukungan Pemuda Muhammadiyah terhadap pembangunan IKN.
"Kalau Pemuda Muhammadiyah selama ini kami mendukung [IKN]. Ada masalah pembangunan yang perlu diselesaikan. Yang kami dukung gagasan besarnya," ujar Sunanto di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (30/1/2023).
Sunanto mengatakan, dukungan diberikan karena pembangunan IKN tidak sebatas membangun daerah baru. Ia melihat keinginan Jokowi untuk melakukan pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia.
"Saya melihat tidak hanya persoalan cita-cita Pak Presiden Jokowi, tapi ini melihatnya adalah pembangunan yang menjadi harapan dan pemerataan yang diharapkan selama ini masih renggang antara daerah satu dengan daerah yang lain. Maka Kami harap dengan pembangunan ini maka timbul harapan bagi anak-anak bangsa," jelasnya.
Kemudian, Sunanto mengatakan kalau pembangunan IKN juga demi membangun budaya baru. Ia pun menyebut alasan pembangunan IKN adalah untuk menghilangkan semangat kolonial.
"Yang ketiga adalah kata Pak Presiden bangunan ini bangunan kolonial maka jangan-jangan pikiran kita juga terbangun karena kolonial. Itu kira-kira, maka perlu ada upaya bahwa bangsa ini maju besar dan bisa membangun kemandirian itu sendiri, tanpa harus terbayang-bayangi oleh masa-masa lalu," kata Sunanto.
Jokowi, kata Sunanto menjelaskan pembangunan IKN bukan ambisinya, melainkan para pendiri bangsa.
"Yang paling penting pesan beliau bilang Cak Nanto bahwa cita-cita pembangunan ini tidak hanya cita-cita saya, tapi cita-cita sebelum saya," kata Sunanto.
Atas dasar itu, menurut Sunanto PP Pemuda Muhammadiyah akan memberikan gelar kepada Jokowi sebagai Bapak Perintis Indonesia Maju.
"Maka gagasan yang kami usulkan sebagai legacy pak presiden yang akan kami sematkan di Muktamar Pemuda Muhammadiyah adalah Bapak Perintis Indonesia Maju," jelas Sunanto.
Komisaris Utama PT Istaka Karya itu beralasan organisasinya melihat keinginan Jokowi agar pembangunan di Indonesia bisa dilakukan secara berkelanjutan oleh para pemimpin setelah Jokowi. Pembangunan, kata Sunanto tak boleh selalu berulang dari nol setiap pergantian kepemimpinan, tetapi harus ada kemajuan.
"Setiap pergantian kepemimpinan, selalu gaya kepemimpinan pom bensin, selalu dari nol. Kami berharap kalau sudah melangkah ke-5, tidak boleh turun ke bawahnya, tapi harus maju," pungkasnya.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Bayu Septianto