Menuju konten utama

Dugaan Kekerasan Seksual Anak BEM MIPA UNY & Kaitan Kasus Audrey

Apa hubungan dugaan kasus kekerasan seksual anak BEM FMIPA UNY dengan kasus Audrey?

Dugaan Kekerasan Seksual Anak BEM MIPA UNY & Kaitan Kasus Audrey
Ilustrasi Pelecehan Seksual. foto/IStockphoto

tirto.id - Dugaan pelecehan atau kekerasan seksual yang disebut-sebut melibatkan anak BEM FMIPA UNY dan mahasiswa baru (maba) sedang viral di media sosial. Belakangan, pengakuan korban justru malah dianggap janggal sehingga kasus ini mengingatkan banyak orang dengan kasus Audrey.

Kasus dugaan pelecehan seksual ini bermula dari unggahan akun @UNYmfs pada Kamis (9/11/2023) lalu. Unggahan tersebut menunjukkan tangkapan layar chat seorang mahasiswa baru (maba) dengan kakak tingkatnya berinisial MF yang ternyata adalah anak BEM FMIPA UNY. Sang maba yang tidak diketahui identitasnya ini pun mengaku mendapat pelecehan seksual dari MF.

Kasus ini tentu saja langsung viral dan mendapat perhatian dari banyak netizen yang merasa kasihan dengan korban. Akan tetapi, belakangan muncul dugaan bahwa kasus anak BEM tersebut termasuk hoax karena ditemukan beberapa kejanggalan.

Mengenang Kasus Audrey pada 2019

Sejumlah netizen pun meminta agar semua orang tetap berpikir kritis menghadapi kasus ini. Terlebih, masyarakat Indonesia pernah tertipu dengan kasus Audrey beberapa tahun lalu.

Sebagai informasi, kasus Audrey terjadi pada 2019 di Pontianak. Saat itu, ada seorang gadis bernama Audrey yang mengaku dikeroyok 12 siswi SMA gara-gara masalah asmara. Audrey pun dikabarkan sampai trauma dan harus dirawat di rumah sakit.

Kasus itu juga viral di media sosial dan Audrey mendapat simpati dari banyak orang, termasuk sejumlah publik figur. Akan tetapi, pada akhirnya kebohongan Audrey terungkap setelah hasil visum tidak menunjukkan adanya tanda-tanda kekerasan di tubuhnya.

Dari sinilah publik sadar telah dibohongi oleh Audrey yang mengaku sebagai korban. Orang-orang yang awalnya simpati pun berbalik mencibirnya dan justru memihak kepada para siswi SMA yang dituding sebagai pelaku.

Kasus pelecehan seksual yang dilakukan anak BEM saat ini pun disebut-sebut memiliki kemiripan dengan kasus Audrey. Apalagi ada beberapa kejanggalan dari pengakuan korban sehingga ia diduga melakukan kebohongan.

Dugaan Pelecehan Seksual Anak BEM FMIPA UNY, Ada yang Janggal?

MF yang diduga sebagai pelaku pelecehan seksual telah memberikan klarifikasi dan membantah semua tuduhan yang diarahkan kepadanya. Tak hanya itu, MF bahkan melapor ke Polda DIY karena kasus ini telah mencemarkan nama baiknya.

Sementara itu, setidaknya ada tiga hal yang dirasa janggal terkait kasus ini, yaitu:

1. Identitas korban

Sejak kasus ini mencuat, identitas terduga korban yang mengaku sebagai mahasiswa baru ini masih belum terungkap ke publik. Di sisi lain, netizen mulai menyelidiki sender atau penyebar chat pertama kali di akun @UNYmfs.

Di X/Twitter, akun @PartaiSocmed mengungkapkan bahwa identitas sender tersebut adalah @AkunSambatUeu atau SweetyRin. Sejumlah warganet pun sempat melihat-lihat akun tersebut yang ternyata dipenuhi dengan postingan berbau pornografi.

Hal ini semakin membuat netizen ragu dengan pengakuannya sebagai korban pelecehan seksual. Akan tetapi, muncul dugaan bahwa akun SweetyRin ini bukan korban sesungguhnya dan hanya menceritakan kisah temannya. Namun, hal ini juga tidak bisa dikonfirmasikan lebih lanjut karena akun SweetyRin sudah tidak aktif, bahkan terduga korban juga mendadak hilang begitu saja tanpa jejak.

Selain itu, terduga korban juga sepertinya enggan melapor ke pihak berwajib. Padahal, jika ia memang benar-benar korban pelecehan seksual, mayoritas netizen telah memberikan dukungan, bahkan di media sosial pun ada beberapa orang yang menawarkan bantuan seperti pendampingan hukum.

2. Dugaan fake chat

Banyak netizen yang menganalisis chat tentang pelecehan seksual antara terduga korban dan pelaku. Hasilnya, chat tersebut diduga fake alias bohongan.

Dugaan ini muncul karena cara penulisan antara korban dan pelaku dianggap cukup mirip sehingga diduga diketik oleh satu orang yang sama.

3. Timeline kejadian

Perlu diketahui bahwa berdasarkan kalender kegiatan universitas, mahasiswa baru (maba) UNY baru masuk pada Agustus. Di pihak lain, terduga korban mengaku sebagai mahasiswa baru (maba), tapi ia tidak menjelaskan angkatan tahunnya.

Apabila ia maba 2023, maka akan terasa janggal jika ia mengaku mengenal MF pada Februari karena di bulan tersebut belum ada penerimaan maba 2023. Akan tetapi, jika ia maba 2022, ceritanya masih dianggap logis apabila ia bertemu dan berkenalan dengan MF yang merupakan kakak tingkatnya.

Sayang, saat ini korban yang bisa menjadi kunci untuk mengusut kasus ini malah menghilang sehingga tidak bisa dimintai keterangan atau konfirmasi langsung mengenai hal ini.

Hilangnya jejak korban, postingan chat di akun menfess yang dihapus, dugaan fake chat, hingga identitas sender menfess yang ternyata sering mengunggah hal-hal pornografi, semua hal inilah yang membuat netizen curiga bahwa kasus ini hanya fitnah dan menjadi kasus Audrey jilid 2.

Baca juga artikel terkait GAYA HIDUP atau tulisan lainnya dari Erika Erilia

tirto.id - Gaya hidup
Kontributor: Erika Erilia
Penulis: Erika Erilia
Editor: Nur Hidayah Perwitasari