tirto.id - Duta Besar Republik Indonesia untuk Inggris Raya dan Republik Irlandia, Dr Rizal Sukma, mengungkapkan besarnya potensi industri kreatif dalam berkontribusi ke perekonomian Indonesia.
Ia menjabarkan pesatnya perkembangan industri kreatif di Indonesia sehingga sanggup menyumbang hingga tujuh persen devisa dari total Produk Domestik Bruto negara ini.
"Ekonomi kreatif ini menjadi enginee of growth (mesin pertumbuhan) di Indonesia," ujar Rizal
dalam pembukaan seminar Strategic Contribution for Indonesia (SCI) yang bertema ekonomi kreatif di Leeds University Bussiness School, Leeds, Inggris,seperti dikutip dari kantor berita Antara, Minggu, (20/3/2016).
Rizal optimistis bahwa dalam 5 sampai 10 tahun ke depan, industri kreatif adalah sektor yang paling siap untuk didorong menjadi ujung tombak perekonomian Indonesia. Ia juga mengemukakan target bahwa di tahun 2020, bidang ini akan menyumbang hingga 130 miliar dolar Amerika Serikat.
Dalam kesempatan yang sama, Minister Counsellor of Economic Affair KBRI London, Vitto Rafael Tahar menambahkan bahwa pemerintah selalu berusaha untuk menciptakan iklim kondusif dan mendukung pelaku industry kreatif dalam menjalin kerjasama internasional.
"Kita sudah punya MoU dengan Inggris menyangkut ekonomi kreatif Inggris, pemerintah berkerjasama dengan British Council mengadakan acara seperti fashion show, pertunjukan seni dan pameran fotografi, baru-baru ini disainer Indonesia, Dian Pelangi, ikut dalam International Fashion Showcase di London,” ujarnya.
Seminar tentang industri kreatif ini dihadiri oleh Rachmad Imron (Co-founder Digital Happiness sekaligus developer game populer DreadOut), Eric Sasono (penulis naskah film “Brownies”), dan Perry Ismangil (Co-founder Teluu, perusahaan start-up start-up yang berbasis di Inggris).
Indonesia sendiri memprioritaskan 16 sub-sektor ekonomi kreatif, antara lain bidang aplikasi dan developer game, fashion, film, fotografi, animasi, musik, televisi, radio, kuliner, seni rupa, arsitektur, desain interior, komunikasi visual, desain produk, kerajinan, dan periklanan.