Menuju konten utama

Dubes Banggakan Surplus Perdagangan Indonesia - Filipina

Surplus perdagangan Indonesia dan Filipina yang mencapai 2,3 miliar dolar Amerika Serikat (AS) meningkatkan rasa optimistis Dubes Johny J Lumintang. Ia menyatakan, selama ini neraca perdagangan antara Indonesia dan Filipina hampir selalu menunjukkan tren positif. Di sisi lain, pasar Filipina masih menyimpan peluang besar bagi masuknya produk-produk Indonesia.

Dubes Banggakan Surplus Perdagangan Indonesia - Filipina
(Ilustrasi) Kontainer di lokasi pemeriksaan barang ekspor impor di Tanjung Priuk. Antara foto/Rosa Panggabean.

tirto.id - Duta Besar RI untuk Filipina Johny J Lumintang menyatakan kebanggaannya terhadap surplus ekspor Indonesia ke Filipina yang mencapai angka 2,3 miliar dolar Amerika Serikat (AS) pada 2015. Angka tersebut merupakan surplus ekspor terbesar ketiga bagi Indonesia.

"Filipina merupakan salah satu penyumbang (surplus) ekspor terbesar," kata Dubes RI untuk Filipina Johny J Lumintang kepada Antara di Jakarta, Kamis, (02/06/2016).

Johny menggarisbawahi, keberhasilan surplus ekspor terhadap Filipina itu patut dihargai, khususnya jika dibandingkan dengan negara-negara lain seperti Cina, yang menjadi tujuan ekspor Indonesia namun juga menjadi penyumbang defisit terbesar.

Data dari Otoritas Statistik Filipina (PSA) mengungkapkan, pada Januari-Desember 2015 impor negara itu dari Indonesia mencapai 2,927 miliar dolar AS, sedangkan ekspor ke Indonesia hanya sebesar 628,2 juta dolar AS. Angka tersebut turun dibandingkan tahun sebelumnya, setelah pada 2014 total impor Filipina dari Indonesia menembus angka 3,037 miliar dolar AS, sedangkan ekspor negeri itu ke Indonesia sebesar 759,658 juta dolar AS.

Sementara itu, tiga besar komoditas impor Filipina dari Indonesia adalah produk otomotif (619,8 juta dolar AS), batu bara (519,4 juta dolar AS), kopi dan produk turunannya (208,6 juta dolar AS).

"Filipina banyak meminta impor batu bara dari Indonesia, karena pembangkit di sini menggunakan komoditas tersebut," imbuh Johny.

Ia menekankan bahwa Indonesia dan Filipina memiliki hubungan yang baik di berbagai bidang baik ekonomi, politik, keamanan, maupun sosial budaya yang saling menguntungkan.

"Dengan Filipina, Indonesia jangan berkompetisi tapi bekerja sama karena berbagai produk kita hampir sama," ucap Johny.

Hal senada dikemukakan Atase Perdagangan RI di Filipina, Irawan. Ia mengatakan, Filipina adalah penyumbang surplus terbesar ketiga setelah Belanda.

"Potensi pasar produk Indonesia di Filipina cukup tinggi, terutama untuk produk-produk makanan dan minuman yang belum digarap optimal oleh pengusaha Indonesia,"ujarnya.

Irawan optimistis bila perekonomian dunia pulih kembali, ekspor Indonesia ke Filipina maupun sebaliknya bisa meningkat lebih besar dari tahun lalu dan tahun ini.

Baca juga artikel terkait EKONOMI

tirto.id - Ekonomi
Sumber: Antara
Penulis: Putu Agung Nara Indra
Editor: Putu Agung Nara Indra