tirto.id - Dua orang pendaki Gunung Bawakaraeng, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan dilaporkan meninggal akibat hipotermia usai ikut upacara 17 Agustus di puncak gunung. Kedua korban atas nama Stiven, warga Palantikan, Gowa dan Rian beralamat di dekat BTN Samata, Gowa.
Korban diduga mengalami hipotermia atau penurunan suhu tubuh secara drastis diakibatkan berada di lingkungan bersuhu dingin dengan waktu yang lama. Gunung Bawakaraeng memiliki ketinggian 2.830 Mdpl dan merupakan gunung tertinggi kelima di wilayah Sulsel.
"Setelah kami terima laporan adanya pendaki gunung yang meninggal dunia, rescuer (penyelamat) yang bertugas stand by pengamanan Siaga Merah Putih sudah bergerak menuju ke lokasi kejadian," kata Djunaidi, Rabu (18/8/2021).
Menurut rencana, setelah tim penyelamat tiba di lokasi untuk mengevakuasi, kata Djunaidi, jenazah korban akan dibawa ke Puskesmas Tinggi Mancing, Kabupaten Gowa. Namun hingga kini identitas korban belum diketahui.
Basarnas dan organisasi pecinta alam telah menempatkan 150 orang di sekitar lokasi pendakian untuk menghalau para pendaki gunung. Sebab pemerintah kabupaten setempat melarang pendakian. Namun ratusan orang tetap bisa mendaki.
Dari data yang diperoleh tim Basarnas terdapat 812 pendaki di puncak Gunung Bawakaraeng saat 17 Agustus kemarin. Peristiwa pendaki meninggal juga terjadi tahun lalu. Saat upacara 17 Agustus 2020, di puncak gunung terdapat 19 ribuan orang, di antaranya satu orang meninggal.
Editor: Zakki Amali