tirto.id - Tiga kali awan panas guguran dengan jarak luncur maksimal hingga 3.500 meter pagi ini teramati keluar dari puncak Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Jogja dan Jawa Tengah, Senin (16/8/2021).
Akibat awan panas guguran Gunung Merapi tersebut menyebabkan hujan abu di beberapa wilayah yang ada di lereng Merapi.
Melansir laporan Pusdalops BPBD, berdasarkan informasi dari masyarakat, hujan abu terjadi di beberapa wilayah KRB Merapi dan sekitarnya, yaitu,
1. Kecamatan Dukun ( hujan abu : sedang-tebal )
- Desa Krinjing
- Desa Paten
- Desa Sengi
- Desa Banyudono
2. Kecamatan Sawangan ( hujan abu : sedang-tebal )
- Desa Kapuhan
- Desa Mangunsari
- Desa Soronalan
- Desa Ketep
3. Kecamatan Tegalrejo ( hujan abu : sedang )
- Desa Tegalrejo
- Desa Kebonagung
- Desa Ngadirejo
Merespons awan panas guguran merapi tersebut, BPBD Kabupaten Magelang melakukan beberapa upaya, di antaranya,
• Pemantauan wilayah terdampak melalui perangkat CCTV Merapi dan Radio komunikasi
• Koordinasi dengan BPPTKG, TRC Kecamatan, Pemdes setempat dan Masyarakat
• Imbauan kepada masyarakat untuk tetap tenang dan waspada
Sementara itu, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mengatakan, luncuran awan panas hingga 3.500 meter ini merupakan luncuran kedua paling jauh sejak status Merapi naik menjadi siaga pada sejak 5 November 2020.
"Ini kejadian kedua dengan jarak luncur 3,5 km. Yang pertama tanggal 27 Januari 2021," ujar BPPTKG.
Sebelumnya, tiga kali awan panas guguran Merapi terjadi pagi ini. Awan panas guguran Merapi pertama pagi ini terjadi pada pukul 05.36 WIB tercatat di seismogram dengan amplitudo 49 mm dan durasi 165 detik. Jarak luncur 2.000 meter ke arah Barat Daya.
Lantas pagi ini, awan panas guguran Gunung Merapi kedua terjadi pada pukul 05.53 WIB tercatat di seismogram dengan amplitudo 66 mm, durasi 289 detik, dan tinggi kolom 600 meter dari puncak. Jarak luncur 3.500 meter ke arah Barat Daya.
Kemudian, awan panas ketiga terjadi pukul 08.45 WIB tercatat di seismogram dengan amplitudo 10 mm dan durasi 96 detik serta jarak luncur 1.500 meter ke arah Barat Daya.
Meski aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi tetapi BPPTKG menegaskan bahwa status Merapi hingga saat ini masih level III atau Siaga sejak 5 November 2020.
Editor: Iswara N Raditya