tirto.id - Lebih dari dua juta umat Muslim--termasuk 1,8 juta orang asing-- diperkirakan melaksanakan Ibadah Haji 2017 yang dimulai pemerintah Arab Saudi pada Rabu (30/8/2017) waktu setempat.
Rukun Islam kelima tersebut merupakan ibadah paling penting buat umat Muslim di seluruh dunia, sebab orang Muslim yang mampu diwajibkan menunaikannya setidaknya sekali seumur hidup. Proses ibadah yang berkaitan dengan Haji, yang puncaknya adalah Wuquf di Padang Arafah, dijadwalkan berlangsung sampai pekan depan.
Sehari sebelumnya, Arab Saudi mengumumkan pengamanan ketat selama Musim Haji, dan melarang lebih dari 400.000 calon jamaah tidak sah memasuki Mekkah, kota paling suci buat umat Muslim, karena mereka tidak memiliki Visa Haji, demikian dilansir Antara pada Rabu malam.
Pemerintah Arab Saudi menyatakan telah melakukan tindakan sungguh-sungguh, termasuk denda dan hukuman penjara terhadap para pelanggar, guna memastikan kelancaran Ibadah Haji buat umat Muslim.
Tanggung jawab mengatur ibadah haji ada pada pemerintah Arab Saudi di bawah pengawasan langsung Penjaga Dua Masjid Suci, Raja Salman bin Abdulaziz dan Putra Mahkota Mohammad bin Salman, Musim haji berakhir pada 4 September 2017.
Jumlah jemaah haji dari berbagai negara terus bertambah dari tahun ke tahun, dari hanya 24.000 pada 1941 menjadi 1,325 juta pada 2016. Sebanyak 1,86 juta orang beribadah haji tahun lalu, termasuk jemaah haji Saudi.
Pejabat Saudi sebelumnya telah melakukan persiapan untuk menerima kedatangan jemaah dalam jumlah besar. Tim haji yang ditugaskan di lapangan juga dibekali dengan kemampuan berbicara dalam lebih dari selusin bahasa untuk memastikan kebutuhan jemaah terpenuhi.
Sementara itu di Mina, puluhan ribu tenda ber-AC sebagai akomodasi sementara untuk sebagian besar Jemaah haji telah dipersiapkan untuk puncak ibadah haji tahun ini. Mina terletak di antara Arafah dan Masjidil Haram.
Tenda-tenda ini disusun rapi dalam barisan dan dikelompokkan ke dalam area yang diberi tanda angka dan warna sesuai dengan kewarganegaraan.
Jemaah diberi lencana dengan nomor dan warna yang ditetapkan untuk membantu mereka menemukan jalan kembali ke tenda jika tersesat. Untuk mencegah kebakaran, tenda-tenda itu dibangun dari fiberglass berlapis Teflon, dan dilengkapi dengan alat penyemprot air dan alat pemadam kebakaran.
Lebih dari 17.000 personel Pertahanan Sipil ditugaskan untuk melayani jemaah haji. Mereka sangat terlatih dan didukung oleh 3.000 kendaraan canggih yang berada dalam posisi siaga untuk menjamin tingkat keselamatan jemaah. Selain itu bersiap pula 300 mobil ambulans, 30 sepeda motor, 113 pusat ambulans, dan 8 ambulans udara.
Lebih dari 2.000 personel Otoritas Bulan Sabit Merah Saudi ditempatkan di Mekah, Madinah dan tempat-tempat suci lain untuk memberikan layanan ambulans kepada jemaah selama ibadah haji.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari