Menuju konten utama

DPR RI Terima RAPBN 2018 dalam Sidang Paripurna

Sidang paripurna menyetujui sejumlah asumsi makro yang diusulkan pemerintah dalam draf tersebut, termasuk di dalamnya Rencana Kerja Pemerintah (RKP) di 2018.

DPR RI Terima RAPBN 2018 dalam Sidang Paripurna
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (tengah) menerima laporan dari Ketua Badan Anggaran DPR Aziz Syamsuddin (ketiga kiri) saat Rapat Paripurna DPR ke-30 masa persidangan V Tahun Sidang 2016-2017 di kompleks parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (11/7). ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

tirto.id - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI telah menerima Pembicaraan Pendahuluan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun Anggaran 2018. Setelah melalui proses pembahasan di Badan Anggaran DPR RI, sidang paripurna pun akhirnya menyetujui sejumlah asumsi makro yang diusulkan pemerintah dalam draf tersebut, termasuk di dalamnya Rencana Kerja Pemerintah (RKP) di 2018.

Dalam pembahasan, disepakati membentuk 4 Panitia Kerja (Panja), yaitu Panja Asumsi Dasar, Kebijakan Fiskal, Pendapatan, Defisit, dan Pembiayaan RAPBN 2018, Panja RKP dan Prioritas Anggaran 2018, Panja Kebijakan Belanja Pemerintah Pusat RAPBN 2018, dan Panja Kebijakan Transfer ke Daerah dan Dana Desa RAPBN 2018,” ujar Ketua Badan Anggaran DPR RI Aziz Syamsuddin saat menyampaikan laporan di Gedung Parlemen, Jakarta, pada Selasa (11/7/2017) siang.

“(Panja) telah melakukan rapat pada 7-14 Juni 2017. Selain itu, dibentuk Tim Perumus Laporan Panja dari masing-masing Panja dan telah melakukan pembahasan pada 3-4 Juli 2017. Seluruh laporan Panja tersebut kemudian disampaikan dan disepakati sebagai hasil pembahasan dalam rapat kerja pada 5 Juli 2017,” kata Aziz lebih lanjut.

Dalam RAPBN 2018 sendiri, pertumbuhan ekonomi disepakati berada di kisaran 5,2 hingga 5,6 persen dengan laju inflasi sebesar 2,5 hingga 4,5 persen. Lalu untuk nilai tukar rupiahnya, dipatok berada di kisaran angka Rp13.300 hingga Rp13.500. Sementara untuk tingkat bunga SPN tiga bulan disepakati berada di angka 4,8 hingga 5,6 persen.

Selanjutnya, harga minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) disepakati senilai 45 hingga 55 dolar AS per barel. Sementara untuk lifting minyak buminya berada di kisaran 771 sampai 815 ribu barel per harinya, dan lifting gas bumi ada pada 1.194 hingga 1.235 ribu barel setara minyak per harinya.

Selain menyampaikan kisaran asumsi dasar dalam RAPBN 2018, sejumlah target pembangunan di tahun depan juga turut dilaporkan.

Berdasarkan kesepakatan, angka pengangguran akan berada di kisaran 5,0 hingga 5,3 persen, angka kemiskinan dalam rentang 9,5 hingga 10 persen, indeks gini rasio sebesar 0,38, dan Indeks Pembangunan Manusia sebesar 71,50.

“Pencapaian Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) dan Tingkat Kemiskinan di 2018 sangat dipengaruhi pencapaian pertumbuhan ekonomi untuk menghasilkan perluasan kesempatan kerja,” ucap Aziz.

“Dibutuhkan kesempatan kerja baru yang berkualitas, serta dapat menurunkan TPT pada kisaran 5,0-5,3 persen. Penurunan jumlah penganggur diharapkan membawa implikasi terhadap pengurangan jumlah penduduk miskin, sehingga tingkat kemiskinan di kisaran 9,5-10 persen,” tambah Aziz.

Sementara itu, terkait RKP, telah disetujui bahwa tema RKP di tahun depan adalah ‘Memacu Investasi dan Infrastruktur untuk Pertumbuhan dan Pemerataan’.

Sejumlah prioritas pun ditetapkan, seperti pendidikan, kesehatan, perumahan dan permukiman, pengembangan dunia usaha dan pariwisata, ketahanan energi, ketahanan pangan, penanggulangan kemiskinan, infrastruktur, konektivitas, dan kemaritiman, pembangunan wilayah, serta politik, hukum, pertahanan, dan keamanan.

Tak hanya itu, turut terdapat juga satu prioritas khusus dalam RKP, yakni fokus terhadap Asian Games dan Asian Paragames.

Sebagaimana diketahui, Asian Games memang telah direncanakan digelar pada 18 Agustus hingga 2 September 2018 mendatang di Jakarta dan Palembang. Pemerintah pun saat ini tengah getol melakukan pembangunan infrastruktur untuk menyambut pesta olahraga musim panas Asia tersebut.

Baca juga artikel terkait APBN 2018 atau tulisan lainnya dari Damianus Andreas

tirto.id - Politik
Reporter: Damianus Andreas
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Alexander Haryanto