tirto.id - Anggota Komisi XI DPR Fraksi Nasdem, Rudi Hartono Bangun, mengkritik kenaikan pengeluaran Bank Indonesia untuk gaji dan penghasilan lain yang mencapai Rp206 miliar dalam Rencana Anggaran Tahunan BI (ATBI) 2020.
Dibandingkan tahun 2019 yang totalnya Rp3,54 triliun, alokasi anggaran gaji dan penghasilan tersebut naik 5,82 persen menjadi Rp3,74 triliun.
Rudi juga mengkritik peningkatan anggaran untuk manajemen sumber daya manusia (SDM) sebesar 26,3 persen, yakni Rp2,33 triliun pada 2019 menjadi Rp2,94 triliun pada ATBI 2020.
Peningkatan anggaran tersebut membuat pengeluaran BI tahun 2020 membengkak hingga Rp11,14 triliun, atau naik 12,5 persen dari Rp9,9 triliun dibandingkan tahun sebelumnya.
"Penambahan gaji gubernur dan deputi, dan penambahan anggaran SDM Rp2,3 triliun tapi kerja BI tidak banyak lagi seperti dulu. Sekarang Tugas Bi suda sebagian di ambil OJK," ujarnya kepada Tirto, Selasa (12/11/2019).
Sementara itu, BI juga memproyeksikan surplus anggaran operasional sebesar Rp20,84 triliun pada tahun depan.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, surplus tersebut naik Rp3,6 triliun atau 20 persen dari ATBI 2019 yang sebesar Rp17,24 triliun.
Kontribusi dari hasil pengelolaan aset valuta asing (valas) merupakan komponen penerimaan yang terbesar yakni mencapai Rp31,8 triliun atau direncanakan naik 17,9 persen dari Rp27 triliun di 2019.
Komponen penerimaan dari operasional kegiatan pendukung ditargetkan Rp23 miliar, turun 34 persen dari ATBI 2019 yang sebesar Rp36 miliar. Komponen berikutnya, penerimaan administrasi, juga turun tipis pada 2020 yakni 3,1 persen menjadi Rp84 miliar, dari ATBI 2019 sebesar Rp87 miliar.
Penulis: Hendra Friana
Editor: Hendra Friana