tirto.id - Anggota Komisi IV DPR RI Ibnu Multazam menilai pemerintah saat ini memerlukan peta jalan atau roadmap pangan guna mengatasi ketahanan pangan.
"Barangkali yang agak lupa karena Pak Menteri ini menjabat 200 hari, itu saya kira perlu meletakkan fondasi yang kuat dan kokoh. Kemarin, saya berbicara untuk membuat roadmap pangan yang belum ada itu kita roadmap pangan," kata Ibnu saat rapat kerja bersama Menteri Pertanian Amran Saleh di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (8/11/2023).
Peta jalan pangan ini juga diharapkan bisa mengantispasi krisis pangan akibat kondisi alam, seperti fenomena El Nino.
"Misalnya, pada saat ini dalam menghadapi di El Nino, Ini menghadapi El Nino ini kayak kita ini kurang siap atau bagaimana? karena kalau mestinya El Nino bisa direncanakan dua sampai tiga tahun itu kan kita sudah bisa menyiapkan," lanjut Ibnu.
Selain roadmap, Ibnu juga menyinggung soal pemerintah perlu kembali ke 'kitab suci' pangan. Kitab suci yang dimaksud menurut Ibnu adalah Undang-undang pangan Nomor 18 Tahun 2012. Sebab, ia melihat sebagian besar bahan pokok saat ini kebanyakan berasal dari impor.
"Hari ini kita menghadapi masalah pangan dan hampir semua pangan pokok itu impor. Beras impor, jagung impor, kedelai impor, hampir semua bahan pokok itu impor, bawang impor. UU Pangan itu dasarnya adalah ketahanan pangan, kemandirian pangan, kedaulatan pangan," jelas Ibnu.
Lebih lanjut, Ibnu berharap pemerintah dapat kembali ke 'kitab suci' tersebut agar pembuatan roadmap pangan dapat terlaksana, baik untuk jangka menengah maupun jangka panjang.
"Maka dari itu, kita semua bagaimana kalau kita bisa kembali kepada kitab sucinya pangan untuk membuat roadmap pangan dalam jangka menengah dan panjang," kata Ibnu.
Penulis: Hanif Reyhan Ghifari
Editor: Bayu Septianto