Menuju konten utama

DLH DKI: Udara di Jaktim Buruk karena Alat Pemantau Dekat Pabrik

Alat pemantau kualitas udara yang dipasang di Lubang Buaya, Jakarta Timur, berbatasan dengan Kota Bekasi, Jawa Barat.

DLH DKI: Udara di Jaktim Buruk karena Alat Pemantau Dekat Pabrik
Suasana gedung-gedung bertingkat yang tertutup oleh kabut polusi di Jakarta, Selasa (25/7/2023). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/nym.

tirto.id - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta mengklaim kualitas udara di Lubang Buaya, Jakarta Timur (Jaktim), selalu buruk karena alat pemantaunya dipasang dekat dengan sejumlah pabrik.

"Kayak kami taruh di Lubang Buaya, ternyata alat itu dekat dengan pabrik tahu, pabrik pembuatan arang, ada juga pembakaran kabel, yang itu lokasinya bukan di Jakarta," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Asep Kuswanto di Bogor, Jawa Barat, Jumat (15/9/2023).

Asep menyatakan kualitas udara itu diukur melalui alat pemantau sensitif yang diletakkan di perbatasan antara Jaktim dan Kota Bekasi, Jawa Barat.

Menurut Asep, penyebab kualitas udara buruk karena ada kegiatan usaha yang menimbulkan polusi di sekitar Bekasi. Akan tetapi, Pemprov DKI Jakarta tidak bisa menindak kegiatan usaha di kota penyangga tersebut.

"Memang meletakkan alat itu menjadi hal yang penting, walaupun radiusnya terbatas tapi setidaknya bisa menggambarkan kondisi lingkungan sekitarnya," tuturnya.

DLH DKI Jakarta mengimbau kepada produsen maupun masyarakat untuk menjaga alat pemantau kualitas udara yang dibeli sendiri.

Ia khawatir alat itu bisa berdebu dan penempatannya kurang tepat sehingga akurasi yang dihasilkan dari alat itu juga tidak valid.

"Bagusnya penempatan itu di tempat yang netral dan memang sebaiknya dikonsultasikan dengan DLH. Memang itu yang belum tersosialisasikan dengan baik," tuturnya.

DLH DKI Jakarta mencatat kualitas udara Kota Jakarta dalam kategori tidak sehat karena angka partikel halus (Particulate Matter/PM) 2,5 berdasarkan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) mencapai 101 pada Jumat hingga pukul 07.45 WIB.

Laman resmi Sistem Informasi Lingkungan dan Kebersihan DLH Provinsi DKI Jakarta menyebutkan, di antara lima wilayah, Lubang Buaya (Jakarta Timur) memiliki angka PM2,5 sebesar 101 atau berada di antara patokan 101-199.

Angka itu menunjukkan tingkat kualitas udara tidak sehat karena dapat merugikan pada manusia maupun kelompok hewan yang sensitif atau bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan serta nilai estetika.

Baca juga artikel terkait KUALITAS UDARA DI JAKARTA

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Editor: Gilang Ramadhan