tirto.id - Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat mengatakan Pemerintah Provinsi DKI akan meluncurkan program bedah rumah, terutama bagi rumah yang tidak layak huni, mau ambruk, dan tidak berada di pinggiran sungai serta berada di pemukiman padat.
“Atap kita ganti dengan baja ringan, sehingga kalau hujan gak kebocoran, data rumah yang tidak layak huni,” kata Djarot di Kramat Lontar, Senin (20/3/2017).
Program tersebut, kata Djarot termasuk memperbaiki tempat wudhu yang rusak. Ia juga mengatakan bahwa pihaknya akan merekrut setiap kelurahan sebanyak 20 orang untuk dididik memperbaiki rumah-rumah yang kumuh. Petugas tersebut akan digaji sesuai UMR dan dilengkapi dengan tunjangan kesehatan dan pendidikan. Petugas tersebut nantinya akan langsung di bawah Dinas Bina Marga Pemprov DKI.
Di agenda sebelumnya di Pejaten Timur, Djarot mengatakan ke depannya tidak boleh ada lagi warga Jakarta yang tinggal di rumah kumuh dan tak layak huni. "Tidak boleh ada saudara kita yang tinggal di rumah yang kumuh dan tidak layak huni," kata Djarot saat berdialog dengan Warga Ciliwung di Jalan Kemuning 1, Kelurahan Pejaten Timur, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (20/3).
Untuk itu, ia mengatakan bakal melanjutkan program Kampung Deret yang pernah digagas oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta tahun 2012 lalu. Program rumah deret tersebut juga dilengkapi dengan program bedah rumah.
"Kami ingin meneruskan Program Kampung Deret yang telah dilakukan sejak zaman Pak Jokowi, tetapi ada beberapa kendala yang kami hadapi. daripada program pembenahan pemukiman kumuh berhenti, maka kami buat program bedah rumah," ujar Djarot.
Perbaikan rumah kumuh tersebut, lanjut dia, nantinya akan dilakukan oleh pasukan merah. Dalam satu kelurahan akan direkrut sebanyak 20 petugas pasukan merah. Mereka akan dilatih agar mampu memperbaiki rumah, memasang keramik dan memperbaik MCK.
Djarot berharap program tersebut akan berhasil melakukan pengentasan pemukiman kumuh di Jakarta. Pasalnya, ia mengaku sudah pernah melakukan hal yang sama di Blitar. Semasa ia menjadi Wali Kota, ia berhasil membedah ruma sebanyak 2.000 rumah.
"Sebanyak 2.000 rumah di Blitar berhasil kita bedah hingga sehat semua. Jadi kalau ada warga tidak mampu yang rumahnya perlu di bedah, beritahukan kami. Karena saya adalah Ketua Harian Penanggulangan Kemiskinan," kata Djarot menambahkan.
Penulis: Chusnul Chotimah
Editor: Alexander Haryanto