Menuju konten utama

Ditegur KPAI, Djarum Janji Ubah Format Seleksi Beasiswa Bulutangkis

Untuk seleksi beasiswa bulu tangkis tahap kedua di Purwokerto pada 8-9 September 2019 mendatang, tidak akan ada lagi logo 'Djarum' dalam seragam peserta anak-anak.

Ditegur KPAI, Djarum Janji Ubah Format Seleksi Beasiswa Bulutangkis
Suasana rapat penghentian Djarum Beasiswa Bulu Tangkis yang diselenggarakan KPAI dan perwakilan daerah di Kantor KPAI, Jakarta,Jumat (16/8/2019). FOTO/Dok. KPAI

tirto.id - Tudingan eksploitasi anak dalam seleksi Djarum Beasiswa Bulutangkis di Gedung Olah Raga (GOR) KONI Bandung pada Juli 2019 lalu bikin Djarum Foundation melakukan sejumlah penyesuaian. Untuk seleksi tahap kedua di Purwokerto pada 8-10 September 2019 mendatang, tidak akan ada lagi logo 'Djarum' dalam seragam peserta anak-anak.

“Tidak ada [sponsor] kalau untuk di baju peserta di bawah umur. Sudah kami sesuaikan,” tutur Direktur Program Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin, saat dihubungi reporter Tirto, Senin (9/2/2019) sore.

Jika tidak ada perubahan, audisi tahap kedua bakal dihelat di GOR Satria Purwokerto. Selain penghapusan iklan rokok di baju peserta, Yoppy mengatakan embel-embel 'Djarum' akan dihilangkan dalam seluruh kegiatan seleksi.

“Namanya besok jadi ‘Audisi Umum’. Gitu saja, pasti masyarakat tetap tahu [tertarik mendaftar],” imbuhnya.

Yoppy berharap, seleksi di Purwokerto nanti akan dapat menjaring bibit-bibit muda atlet bulu tangkis Indonesia.

Pada seleksi sebelumnya di GOR KONI Bandung, ada 530 partisipan yang mendaftarkan diri, baik di level U-11 maupun U-13. Antusiasme yang sama tingginya diharapkan dapat terjadi pula dalam seleksi di Purwokerto mendatang.

Setelah Bandung dan Purwokerto, tahun ini berturut-turut Djarum akan mengagendakan seleksi beasiswa bulu tangkis di Surakarta, Karanganyar, serta Kudus.

KPAI, lembaga yang sempat memvonis adanya eksploitasi anak sebagai media iklan dalam seleksi Djarum Beasiswa Bulutangkis, mengatakan tetap bakal melakukan inspeksi di Purwokerto. Walau Djarum sudah menjanjikan perubahan format, KPAI akan tetap memastikan kejadian di Bandung tidak terulang.

“KPAI akan tetap mengawasi, kami akan datang langsung ke Purwokerto tanggal 9 [September] besok,” tutur Komisioner KPAI Bidang Kesehatan dan Napza, Sitti Hikmawaty, saat ditemui reporter Tirto, Senin (2/9/2019) siang.

Setali tiga uang, Yayasan Lentera Anak juga akan memantau sikap Djarum terhadap risetnya soal eksploitasi anak sebagai media iklan dalam seleksi beasiswa bulu tangkis. Ketua Yayasan Lentera Anak, Lisda Sundari, bahkan berkata dalam beberapa hari ke depan pihaknya akan ke Purwokerto.

“Surat menyurat terus dilakukan. Dan kami memang sudah merencanakan pertemuan tanggal 4 [September] besok,” imbuhnya.

Vonis adanya ‘eksploitasi anak’ dalam seleksi Djarum dijatuhkan KPAI, Komisi Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Perempuan (KPPA), serta Yayasan Lentera Anak berdasarkan riset yang dilakukan oleh Departemen Komunikasi Universitas Indonesia (UI). Dari salinan berkas penelitian yang diterima Tirto, disebutkan kalau dengan menempelkan logo 'Djarum' di seragam anak—alih-alih spanduk resmi—Djarum Foundation—bisa menekan pengeluaran perusahaan sampai nyaris enam kali lipat.

Saat menjadi pembicara dalam diskusi yang dihelat Yayasan Lentera Anak di bilangan Jakarta Pusat, Senin (2/9/2019), Kepala Departemen Komunikasi UI Nina Muthmainah Armando menyebut praktik yang dilakukan Djarum ‘tidak sehat’.

“Saya tidak percaya kalau mereka mengiklan hanya untuk mempertahankan segmen yang ada. Mereka mencari konsumen baru [anak muda]. Kalau tidak, buat apa mereka menurunkan biaya iklan di televisi untuk pindah ke iklan di internet?”

Saat itu Direktur Program Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin, membantah tuduhan tersebut.

“Kami murni pembinaan olahraga. Tidak hanya bulu tangkis, ada SSB, ada panahan, voli, semuanya murni pembinaan olahraga.” kata Yoppy kepada reporter Tirto, Selasa (30/7/2019).

Yoppy juga membantah adanya promosi rokok dalam kegiatan tahunan tersebut. Menurut dia, kegiatan murni dilaksanakan Djarum Foundation dan yayasan ini berdiri terpisah dari perusahaan rokok Djarum.

“Tulisan Djarum betul ada, tapi Djarumnya yang di situ adalah Djarum Badminton Club, Djarum Foundation, bukan produk rokok sama sekali. Itu yang kita perlu cermati, bahwa tidak ada event promosi rokok sama sekali,” sambungnya.

Baca juga artikel terkait BULU TANGKIS atau tulisan lainnya dari Herdanang Ahmad Fauzan

tirto.id - Olahraga
Reporter: Herdanang Ahmad Fauzan
Penulis: Herdanang Ahmad Fauzan
Editor: Rio Apinino