Menuju konten utama

Dishub DKI Kaji Kebijakan Ganjil Genap untuk Diterapkan Permanen

Kadishubtrans DKI Jakarta, Andri Yansyah mengatakan bahwa saat ini pihaknya sedang mempertimbangkan soal penerapan sistem ganjil genap secara permanen.

Dishub DKI Kaji Kebijakan Ganjil Genap untuk Diterapkan Permanen
Ilustrasi. Petugas Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta membagikan brosur sosialisasi perubahan waktu kebijakan pembatasan kendaraan bermotor ganjil genap di Kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Senin (23/4/2018). ANTARA FOTO/Galih Pradipta

tirto.id - Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi (Kadishubtrans) DKI Jakarta, Andri Yansyah, menyampaikan bahwa instansinya masih memperhitungkan soal penerapan sistem ganjil-genap secara permanen.

Sebab, kata dia, ada beberapa hal yang masih perlu diukur jika kebijakan ganjil-genap diperluas baik dari segi jangkauan wilayah hingga waktu pelaksanaan.

"Kami juga diamanatkan lebih luas lagi pengkajiannya, tidak hanya dampak dari bidang transportasinya. Akan tetapi, juga dari aspek sosial ekonomi, apakah itu berdampak atau tidak," ujar Andri di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (3/9/2018).

Menurut Andri, banyak stakeholder menilai bahwa penerapan sistem ganjil-genap berhasil mengurangi kepadatan ruas-ruas jalan di Jakarta, serta meningkatkan jumlah penumpang transportasi umum massal.

Sehingga, kata dia, saran untuk membuat kebijakan tersebut permanen semakin santer. Ia menyebut, misalnya, Direktorat lalu lintas Polda Metro Jaya, serta beberapa pakar transportasi saat instansinya menggelar focus group discussion soal kebijakan transportasi pekan lalu.

"Cuma sekali lagi kami tidak hanya lihat dari aspek transportasi, akan tetapi juga kita lihat aspek-aspek yang lain. Jangan sampai kebijakan yang kita ambil justru menimbulkan dampak kurang bagus di aspek yang lain," imbuhnya.

Jumat pekan lalu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan keterangan pers bahwa kebijakan ganjil-genap akan diteruskan setelah Asian Games hingga Asian Paralympics Games selesai dihelat Oktober mendatang.

Dalam kesempatan tersebut, Anies menggarisbawahi bahwa, "ini adalah kebijakan jangka pendek. Karena itu tidak perlu berspekulasi apakah ini akan diperpanjang atau tidak."

Hal tersebut, menurut Anies, cukup beralasan sebab dibutuhkan kajian lebih mendalam jika kebijakan yang tujuannya mengurangi setengah penggunaan kendaraan bermotor itu ingin dipermanenkan.

"Nanti kita laksanakan, kita akan cari waktu. Bukan semata-mata setelah selesai Asian Paralympic, nanti kemudian diteruskan," tutur mantan menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut.

Baca juga artikel terkait KEBIJAKAN GANJIL GENAP atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Yandri Daniel Damaledo