tirto.id - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dalam keterangan pers dari Kementerian Luar Negeri RI berhasil meyakinkan semua negara anggota ASEAN untuk bersatu mengakhiri Pertemuan Ke-49 Menteri Luar Negeri ASEAN (Asean Ministerial Meeting/AMM).
Pertemuan tersebut diakhiri dengan Joint Communique (Komunike Bersama) yang memuat pandangan bersama terhadap perkembangan situasi di Laut Cina Selatan (LCS).
"Kesepakatan ini adalah salah satu bukti bahwa di saat sulit ASEAN dapat bersatu untuk maju demi menjaga rumah dan kepentingan bersama," kata Retno Marsudi dalam keterangan persnya di Jakarta, Selasa (26/7/2016).
Upaya untuk mencapai kesepakatan atas Komunike Bersama ASEAN itu ditempuh melalui proses yang dinamis dimana Menlu RI selama tiga hari melakukan diplomasi maraton dan bertemu dengan para menlu negara anggota ASEAN secara terpisah untuk membantu pencapaian konsensus.
Selain itu, Pemerintah Indonesia juga mengambil inisiatif untuk pelaksanaan retreat informal sebelum dimulainya rangkaian resmi Pertemuan Menlu ASEAN sebagai upaya membangun kepercayaan antaranggota ASEAN.
Komunike Bersama Menlu ASEAN merupakan dokumen utama hasil AMM yang memuat pandangan dan kesepakatan Menlu ASEAN atas berbagai isu yang menjadi kepentingan negara-negara ASEAN.
Komunike Bersama ASEAN itu menegaskan komitmen anggota ASEAN untuk sepenuhnya menghormati proses hukum dan diplomatik sesuai dengan hukum internasional termasuk Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS) 1982 dalam menyelesaikan klaim tumpang tindih atas wilayah darat maupun laut, baik antara negara ASEAN maupun dengan negara di luar ASEAN.
"Komitmen ASEAN dalam Joint Communique menunjukkan konsistensi ASEAN untuk menjaga perdamaian, keamanan, dan stabilitas di kawasan, dengan mengedepankan hukum internasional," tutur Retno.
Selain itu, atas inisiatif Indonesia, Pertemuan Menlu ASEAN Ke-49 itu juga menghasilkan pernyataan bersama Menlu ASEAN mengenai pemeliharaan perdamaian, keamanan, dan stabilitas di kawasan.
Pernyataan itu pada intinya menegaskan komitmen kuat untuk melindungi kawasan Asia Tenggara untuk tetap dalam kondisi damai dan stabil.
"Pernyataan para Menlu ASEAN menunjukkan persatuan dan sentralitas ASEAN dalam menjaga 'rumah' ASEAN di tengah perubahan dan tekanan geopolitik global," tegasnya.