tirto.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah mengimbau masyarakat untuk menjaga pola makan dan minum saat merayakan Lebaran 2019 bersama keluarga agar kondisi kesehatan tetap stabil.
"Pada hari raya, masyarakat cenderung mengonsumsi makanan yang mengandung santan dan minuman manis, bahkan tidak memperhatikan komposisi makanan," kata Kepala Dinas Kesehatan Jateng, Yulianto Prabowo, dikutip dari Antara, Rabu (5/6/2019).
Ia mengatakan kondisi tubuh umat Muslim perlu beradaptasi setelah menjalankan ibadah puasa sebulan penuh karena terjadi perubahan pola makan.
Bahkan jika masyarakat tidak memerhatikan pola makan-minum, maka berpotensi mengalami masalah kesehatan.
Makanan dan minuman yang disediakan saat Lebaran, lanjut dia, sebagian besar tinggi lemak, manis dan asin.
"Masalah kesehatan yang bisa ditimbulkan akibat tidak mengontrol pola makan antara lain, diare, kolesterol, asam urat serta gula darah tinggi," ujarnya.
Masyarakat juga diimbau tidak berlebihan dalam mengonsumsi berbagai hidangan yang disajikan saat berlebaran bersama keluarga.
Apabila kondisi tubuh memang kurang memungkinkan, kata dia, bisa disiasati dengan makan secukupnya saja, jangan berlebihan.
"Jangan lengah saat merayakan Lebaran, waspadai juga gangguan kesehatan pascalebaran. Ingat mencegah lebih baik daripada mengobati," kata Yulianto.
Untuk itu perlu dilakukan antisipasi berbagai penyakit usai Lebaran seperti istirahat yang cukup, membatasi makan yang terlalu asin atau terlalu manis, banyak minum, kurangi minuman yang dingin dan goreng-gorengan yang akan mengiritasi saluran pernapasan.
Hindari juga camilan yang mengandung coklat, keju dan berlemak. Kemudian yang terpenting adalah tetap berolahraga dan usahakan tidur minimal enam jam sehari.
Editor: Agung DH