Menuju konten utama

Dinkes DKI Terima Vaksin COVID-19 Sinovac Tahap I 39.200

Dinas Kesehatan DKI Jakarta telah menerima 39.200 vaksin Sinovac tahap pertama pada Senin (4/1/2021).

Dinkes DKI Terima Vaksin COVID-19 Sinovac Tahap I 39.200
Petugas menyemprotkan cairan desinfektan kontainer berisi vaksin COVID-19 setibanya, di Kantor Pusat Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Senin (7/12/2020). ANTARA FOTO/HO/Setpres-Muchlis Jr.

tirto.id - Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengatakan sebanyak 39.200 vaksin Sinovac tahap pertama telah diterima oleh pihaknya pada Senin (4/1/2021) kemarin.

"Iya benar, tadi hari ini siang vaksin untuk COVID-19 sudah masuk ke Dinkes DKI untuk pengiriman pertama hari ini sebesar 39.200 tahap pertama," kata Kabid Sumber Daya Kesehatan, Ani Ruspitawati kepada wartawan, Senin (4/1/2021) malam.

Dirinya menjelaskan vaksin COVID-19 akan diterima selama dua tahap. Untuk tahap kedua sendiri akan didistribusikan ke Dinkes DKI pada 7 Januari 2021 nanti sebanyak 80.850 vaksin.

"Jadi total yang kami terima 120.500 vaksin," ucapnya.

Kata dia, untuk tahap pertama vaksinasi akan diprioritaskan kepada tenaga kesehatan yang bekerja di fasilitas kesehatan sesuai arahan Pemerintah Pusat.

"Baru kita berdasarkan data, itu kita akan distribusikan ke faskes lain ya, nanti bertahap buat warga," jelas dia.

Juru Bicara BPOM Lucia Rizka Andalusia menjelaskan alasan pemerintah mulai mendistribusikan vaksin COVID-19 demi mempercepat program dan persiapan pelaksanaan vaksinasi di daerah.

Meski sudah didistribusikan ke daerah, vaksin tersebut tidak bisa langsung digunakan. Ia mengingatkan penggunaan vaksin barus bisa dilakukan jika mendapat izin emergency use of authorization dari Badan POM sesuai regulasi yang ada.

"Sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 99 tahun 2020 tentang pengadaan dan pelaksanaan vaksinasi, dalam rangka penanggulangan pandemi Corona virus disease 2019, vaksinasi baru dapat dilaksanakan jika vaksin telah mendapatkan izin penggunaan emergency use of authorization dari Badan POM," kata Rizka dari Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (4/1/2021).

Rizka pun mengatakan, BPOM juga menaruh atensi pada proses distribusi vaksin sejak keluar dari industri farmasi hingga injeksi vaksin kepada publik. Ia mengatakan, BPOM akan memonitor keadaan penyimpanan hingga melihat kondisi vaksin selama pengiriman. Dalam kasus pengiriman, kata Rizka, BPOM akan melihat apakah suhu penyimpanan vaksin sesuai standar, yakni 2-8 derajat Celcius.

Selain itu, mereka juga memantau kualitas vaksin dengan mengambil sampel vaksin. Sampel tersebut diuji di unit pelaksana teknis BPOM seluruh Indonesia.

Di sisi lain, BPOM berharap, masyarakat bisa ikut serta dalam program vaksinasi sambil menerapkan protokol kesehatan. Penerapan protokol kesehatan penting dilakukan karena proses vaksinasi memakan waktu.

"Sambil menanti proses vaksinasi tersebut masyarakat harus tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan, memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun," jelas dia.

Baca juga artikel terkait VAKSIN COVID-19 atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Maya Saputri