tirto.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta memastikan kenaikan kasus COVID-19 di Ibu Kota bukan disebabkan oleh subvarian Omicron XBB.1.16 atau Arcturus.
Hal itu disampaikan Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta, Ngabila Salama.
“Belum dapat dibuktikan adanya efek dari varian baru karena Arcturus belum ditemukan di Jakarta,” kata Ngabila kepada reporter Tirto, Selasa (11/4/2023).
Ngabila juga menyampaikan situasi COVID-19 di Jakarta masih terkendali meski terjadi peningkatan kasus dalam sebulan ke belakang.
“Karena walau trend kasus COVID-19 di Jakarta naik dalam satu bulan terakhir tapi tidak disertai kenaikan kematian dan perawatan rumah sakit,” ujarnya.
Masyarakat Jakarta yang dinyatakan positif COVID-19 menjalani genome sequencing untuk mendeteksi adanya varian baru.
“Apa pun variannya masyarakat jangan panik,” kata Ngabila.
Menurut Ngabila, peningkatan kasus COVID-19 dilaporkan sejumlah puskesmas. “Level penularan di keluarga yang utama,” kata dia.
Ngabila berpesan agar masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan dan mengejar cakupan vaksinasi COVID-19 penguat atau booster.
“Cegah sakit tetap lebih baik dengan disiplin bermasker terutama jika sedang sakit atau berdekatan dengan orang sakit,” ujarnya.
Menurut data Satuan Tugas COVID-19 per 10 April 2023, kasus COVID-19 di Indonesia bertambah 420 pasien.
DKI Jakarta menjadi provinsi dengan penambahan kasus COVID-19 terbanyak dengan 222 kasus. Disusul Jawa Barat dengan 104 kasus dan Jawa Timur dengan 56 kasus.
Penulis: Mochammad Fajar Nur
Editor: Gilang Ramadhan