Menuju konten utama

Dinkes DKI Catat 45 Kasus Gangguan Ginjal Akut pada Anak

Dinkes DKI Jakarta mencatat sebanyak 25 anak meninggal dunia, sembilan anak dirawat inap, dan 11 anak sembuh dari gangguan ginjal akut misterius.

Dinkes DKI Catat 45 Kasus Gangguan Ginjal Akut pada Anak
Ilustrasi Ginjal. foto/IStockphoto

tirto.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mencatat 45 kasus gangguan ginjal akut misterius pada anak hingga Senin (17/10/2022). Dari jumlah itu, sebanyak 25 anak meninggal dunia, sembilan anak masih dirawat inap, dan 11 anak sudah sembuh.

“25 meninggal, 9 dirawat, sisanya sembuh,” kata Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinkes Provinsi DKI Jakarta Ngabila Salama kepada reporter Tirto, Senin (17/10/2022) malam.

Ngabila merinci 45 kasus itu terdiri dari 31 anak laki-laki (69 persen) dan 14 anak perempuan (31 persen). Dari jumlah itu, 40 anak usia 0-5 tahun atau balita (89 persen) dan lima lainnya usia di atas lima tahun (11 persen).

Berdasarkan wilayah domisilinya, kata Ngabila, 23 kasus berada di Provinsi DKI Jakarta (51 persen), delapan di Provinsi Banten (18 persen), 12 di Provinsi Jawa Barat (27 persen), satu di Provinsi Jawa Timur (2 persen), serta satu di Provinsi Riau (2 persen). Ia menduga kasus ini akibat infeksi bakteri, virus, dan jamur berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium.

“Penyebab masih dalam penyelidikan. Kemenkes (Kementerian Kesehatan) yang sedang melakukan investigasi,” terang dia.

Ngabila menjelaskan bahwa cara mencegah kasus gangguan ginjal akut misterius pada anak adalah dengan terus memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menjaga kebersihan diri, dan menjaga ventilasi udara di ruangan tertutup tetap baik. Selain itu, obat-obatan yang dikonsumsi sebaiknya dikonsultasikan dulu dengan dokter dan untuk obat yang dapat dibeli bebas bisa mengikuti anjuran apoteker di apotek.

“Di luar itu, semua obat yang dibeli harus ada resep dan petunjuk dokter,” kata dia.

Kemudian, Ngabila mengatakan gangguan ginjal akut misterius pada anak sekitar 40 persen gejala pencernaan seperti diare dan muntah. Gejala lainnya yaitu demam, batuk, dan pilek.

“Cegah komplikasi lebih lanjut dengan deteksi dini kasus. Ketika anak sakit, segera datang ke dokter untuk diberikan pengobatan lebih lanjut yang sesuai, pantau gejala, pemeriksaan penunjang darah untuk melihat gangguan fungsi ginjal, cukupkan konsumsi air putih dan makanan yang sehat dan bergizi, serta terapkan pola hidup sehat,” imbuh dia.

Baca juga artikel terkait GINJAL AKUT MISTERIUS atau tulisan lainnya dari Farid Nurhakim

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Farid Nurhakim
Penulis: Farid Nurhakim
Editor: Gilang Ramadhan