tirto.id - Sebanyak 16 rumah yang terbakar di permukiman Suku Badui Luar di wilayah Kampung Cepak Huni, Desa Kanekes, Kecamatan Leuwi Damar, Kabupaten Lebak, Banten.
Kebakaran tersebut terjadi pada Rabu (13/10/2021) siang, sekitar pukul 14.00 WIB. Sebanyak 16 rumah dan satu unit “Leuit” atau rumah pangan hangus terbakar, serta 85 jiwa atau 24 Kepala Keluarga (KK) terpaksa harus mengungsi secara mandiri.
Namun berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banten sebanyak 23 rumah yang terbakar dan ditaksir kerugian mencapai Rp820 juta.
Dinas Sosial Provinsi Banten telah mendistribusikan bantuan berupa beras 1 ton, tenda gulung merah 24 lembar, perlengkapan dapur mandiri 24 paket, makanan anak 24 paket, makanan siap saji 468 paket, serta kids ware 6 paket.
Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial Provinsi Banten, Tajul Arifin menyatakan setelah mendapat informasi kebakaran langsung menerjunkan tim Taruna Siaga Bencana ke lokasi kejadian.
“Kami bersama Tagana langsung menuju lokasi kebakaran, sekaligus melakukan upaya evakuasi, pendataan, serta mendistribusikan bantuan bagi masyarakat yang terdampak dari bencana kebakaran tersebut," kata Arifin melalui keterangan tertulisnya, Jumat (15/10/2021).
Berdasarkan informasi yang dihimpun oleh Kementerian Sosial dari lokasi kebakaran, diduga penyebab kebakaran berasal dari tungku api dari salah satu rumah warga. Lalu api menjalar cepat lantaran material konstruksi bangunan sebagian besar terbuat dari kayu, bambu dan atap daun sehingga sangat rentan terbakar.
Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Lebak sangat prihatin atas bencana kebakaran yang menimpa masyarakat Suku Baduy.
"Kami atas nama Pemerintah Kabupaten Lebak mengucapkan terima kasih kepada Kemensos yang hadir mendistribusikan bantuan kepada masyarakat adat Baduy yang mengalami musibah. Juga, berharap Kemensos bisa memberikan bantuan bahan bangunan rumah kepada masyarakat terdampak," tuturnya.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Zakki Amali