Menuju konten utama

Dihadang di Luar Batang, Dave Laksono: Untung Nusron Wahid Sabar

Wasekjen Partai Golkar, Dave Laksono menyebut orang-orang yang menghadang Nusron bisa dipidanakan.

Dihadang di Luar Batang, Dave Laksono: Untung Nusron Wahid Sabar
Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid mengikuti rapat kerja dengan Tim Pengawas Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (21/3/2018). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

tirto.id - Menanggapi penghadangan politikus Partai Golkar, Nusron Wahid yang berziarah di Makam Luar Batang, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Golkar Dave Laksono angkat bicara. Ia merasa orang-orang yang melakukan penghadangan terhadap Nusron seharusnya bisa dipidana, tetapi hal ini tidak jadi karena Nusron mengambil langkah yang bijak.

Hal ini disampaikan Dave ketika ditemui di Cikini, Jakarta, Sabtu (27/10/2018). Dave mengatakan tindakan persekusi harusnya tidak boleh dilakukan. Aparat penegak hukum harusnya bisa memastikan agar hal ini tidak terjadi.

“Sebenarnya dengan saat [kejadian penghadangan] kemarin itu dia bisa dipidanakan. Untung Pak Nusron lebih bijak lah bertindak adil,” kata Dave.

Di sisi lain, ia bersyukur penghadangan yang dilakukan sekelompok orang pada Jumat (26/10/2018) malam itu, tidak sampai membuat Nusron mendapatkan luka.

Menurut Dave, apabila sampai terluka, maka unsur pidana tentu tidak bisa dhindarkan dan bisa menimbulkan dugaan anarkis dari kelompok yang berlawanan pilihan politik dengan Nusron.

“Kalau sampai terluka dan mendapat luka, itu orang bisa dikenakan pidana,” tegas Dave lagi.

Dave menuding warga yang menolak kedatangan Nusron digerakan oleh motivasi tertentu. Nusron berasal dari Partai Golkar yang memastikan mengusung Capres nomor urut 01 Joko Widodo dan Ma’ruf Amin. Dave merasa penolakan Nusron dilatarbelakangi oleh hal itu.

“Itu jelas-jelas dimotifkan oleh salah satu Capres. Itu akan merugikan calonnya sendiri karena menunjukan sifat pendukungnya sangat anarkis. Maka itu kita tetap saja harus bersaing secara sehat,” tegasnya.

Nusron sempat mengatakan bahwa pada saat penolakannya ada massa yang meneriakan “2019 ganti presiden”. Namun polisi justru mengatakan penolakan itu karena Nusron pernah menyebut kawasan Luar Batang adalah tempat kumuh. Dan tudingan ini dibantah lagi oleh Nusron.

Baca juga artikel terkait PEMBAKARAN BENDERA TAUHID atau tulisan lainnya dari Felix Nathaniel

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Felix Nathaniel
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Irwan Syambudi