tirto.id -
Sekretaris Jendral PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto pun meminta untuk membuktikan hal tersebut jika memang benar pihaknya telah melakukan kecurangan Pemilu 2019.
"Ya dibuktikan saja. Kami sudah kontak Pak Hanif [Politikus PKB], semuanya dikomunikasikan. Kan semua dokumen C1 bisa kita lihat kembali, masing-masing bisa mengajukan C1 mereka, yang memalsukan C1, itu adalah tindak pidana pemilu," ujarnya saat di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (22/4/2019).
Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) itu pun menerangkan pihaknya akan terus melakukan pemantauan terkait hal tersebut.
Hasto memperkirakan, jika salah satu faktor terjadinya kesalahan itu dikarenakan para petugas yang kelelahan menjalani tugas penghitungan suara.
“Jadi terpantau kan kami terus melakukan komunikasi intens. Itu ada beberapa kesalahan aritmetik di dalam penghitungan karena itu sampe jam tiga pagi kecapekan,” ujar Hasto.
Oleh karena itu, dirinya mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak perlu terlalu heboh terkait hal tersebut.
Selain itu, dirinya mengatakan jika pihaknya juga menemukan kesalahan sama yang dilakukan oleh Partai Gerindra di wilayah Tamalabo, Makassar, Sulawesi Selatan.
"Kami tidak langsung menuduh Gerindra curang pengelembungan. Ya ini kan bisa diluruskan dalam rekapitulasi diatasnya, jadi proses kesalahan aritmetik disini bisa terjadi. Bisa juga ini sebuah unsur kesangajaan. Tapi bisa juga karena kekeliruan manusia. Mengingat rekap data dilakukan sampe jam tujuh pagi," terangnya.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Nur Hidayah Perwitasari