Menuju konten utama

Di Mana Lokasi Desa Tegallega dan Kenapa Dikunjungi Ganjar?

Tujuan Ganjar mengunjungi Desa Tegallega ingin menginisiasi pembangunan pabrik teh premium. 

Di Mana Lokasi Desa Tegallega dan Kenapa Dikunjungi Ganjar?
Bakal calon presiden dari partai PDI Perjuangan Ganjar Pranowo menyampaikan gagasan di UGM, Sleman, DI Yogyakarta, Selasa (19/9/2023). ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/YU

tirto.id - Desa Tegellega menjadi perbincangan usai dikunjungi oleh bakal calon presiden, Ganjar Pranowo, bersama istrinya Siti Atiqoh Supriyanti pada Rabu, 4 Oktober 2023. Sehingga banyak yang penasaran mengenai lokasi dari desa tersebut.

Tegallega adalah sebuah desa yang berlokasi di Kecamatan Warung Kondang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Saat melakukan kunjungan, Ganjar dan istrinya menginap di salah satu rumah warga.

Selama berada di Desa Tegallega, Ganjar dan istri menikmati suasana pedesaan di sana dengan melakukan lari pagi. Keduanya lalu dijamu oleh masyarakat Tegallega dengan makan liwetan bersama pada Kamis, 5 Oktober 2023.

Dalam video yang diunggah di kanal YouTube PDIP Perjuangan, Ganjar terlihat duduk bersama warga menyantap menu beralas daun pisang.

Sejak menjadi pejabat publik, Ganjar mengaku ini adalah kali pertama bagi dirinya menginap di desa luar daerah Jawa Tengah. Atas sambutan warga Desa Tegallega, Ganjar menyampaikan terima kasih, dia merasa senang karena telah disambut dengan antusias.

Mengapa Ganjar Kunjungi Desa Tegallega?

Salah satu tujuan kedatangan Ganjar di Desa Tegallega adalah untuk menginisiasi pembangunan pabrik teh premium di sana. Pembangunan itu direncanakan akan memberdayakan warga khususnya petani di lereng Gunung Gede.

“Ada yang menarik ya di desa ini, ada anak muda milenial yang menggerakkan para petani. Mereka siap membuat pabrik teh dengan produk teh premium atau special tea. Tentu ini contoh konkret bagaimana melakukan hilirisasi pertanian yang diharapkan untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Ini keren," kata Ganjar melalui keterangan tertulis dikutip Antara News.

Ganjar mengungkapkan bahwa terdapat segudang potensi di desa yang dapat dioptimalkan. Sebagai contoh, di Desa Tegallega, terdapat peluang untuk meningkatkan pengelolaan perkebunan teh agar dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi kesejahteraan masyarakat.

Selain itu, Ganjar menuturkan bahwa ada yang menarik untuk disoroti, yakni bahwa pabrik teh di Desa Tegallega dikelola dalam kerja sama dengan koperasi desa yang merupakan bagian dari Perkumpulan Aparatur Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Papdesi).

“Jika program ini berhasil, maka bisa diterapkan dan dikembangkan di desa-desa lain di seluruh Indonesia. Sangat mungkin dikembangkan di desa lain, tentu dengan unit usaha dan kearifan lokal masing-masing."

"Kalau semua bisa melakukan itu, maka bisa kita bayangkan betapa besarnya pendapatan yang dihasilkan. Ini bagian dari hilirisasi produk pertanian yang kita inginkan dan endingnya cita-cita kita mewujudkan kedaulatan pangan bisa tercapai," sambungya.

Meski demikian, Ganjar tak menampik, bahwa hal itu bukanlah pekerjaan mudah. Sehingga, campur tangan dan dukungan pemerintah sangat diperlukan agar program-program itu bisa berjalan.

Pemerintah dapat melakukan pendampingan, pelatihan dan memberikan kemudahan terhadap akses modal, serta harus menjadi offtaker dari produk yang dihasilkan.

"Kalau mereka sudah jalan dan berproduksi, pemerintah yang harus menjadi offtaker-nya. Masukkan semua produk ini ke e-Katalog dan wajibkan kementerian lembaga hingga pemerintah daerah untuk membeli. Jadi misal ada acara atau menyambut tamu kenegaraan, suguhannya teh spesial hasil karya petani milenial di Cianjur ini," kata Ganjar.

Pada kunjungannya itu, Ganjar mengajak Koperasi Desa Sejahtera Indonesia milik Papdesi, menginisiasi pembangunan pabrik teh premium di desa Tegallega.

"Pabrik teh ini akan memproduksi teh premium yang kami beri merek Teh GP. Itu kepanjangan dari Teh Gede Pangrango, karena wilayah ini ada di kaki Gunung Gede dan Pangrango," kata Fery Kurniawan selaku konsultan pabrik.

Baca juga artikel terkait PEMILU 2024 atau tulisan lainnya dari Balqis Fallahnda

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Balqis Fallahnda
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Alexander Haryanto