tirto.id - Tim Gegana dan Densus 88 melakukan penggeledahan di rumah terduga peledakan bom Polrestabes Surabaya di Tambak Medokan Ayu Gang 6 No 2 A, Rungkut, Surabaya, Selasa (15/5/2018).
Sebagaimana diberitakan Antara, di daerah lokasi rumah pelaku, terlihat satu tim Gegana dari Polda Jatim masuk ke dalam rumah pelaku teroris, yaitu sekitar pukul 11.00 WIB. Selang beberapa menit kemudian, tim Densus 88 Mabes Polri menyusul masuk.
Hingga berita ini diturunkan, awak media belum mendapat keterangan dari pihak kepolisian. Hal itu dikarenakan aparat kepolisian masih melakukan olah tempat terjadinya perkara (TKP) di dalam lokasi.
Beberapa saat kemudian, Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Rudi Setiawan tampak mendatangi lokasi rumah pelaku pengeboman di Polrestabes Surabaya.
Ia hanya menyapa awak media dan berlalu masuk ke dalam lokasi.
Sementara itu, Kapolsek Rungkut Kompol Esti Setija Oetami mengimbau kepada awak media dan warga setempat agar tidak masuk ke dalam garis polisi.
"Saya minta kepada seluruh warga mundur lagi. Ini demi keselamatan anda semua," ujarnya.
Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga meminta warga yang masih berada di dalam rumah untuk segera ke luar rumah.
Sementara itu, berdasarkan keterangan dari warga sekitar, penjagaan rumah pelaku tersebut telah dilakukan sejak kemarin.
"Penjagaan sudah dilakukan sejak kemarin (14/5/2018) siang. Warga tidak boleh mendekat," kata salah satu warga dan juga tetangga pelaku pengeboman, Prastiyono.
Penggedelaan ini dilakukan untuk memastikan apakah rumah tersebut ada barang-barang membahayakan seperti bom atau lainnya.
Diketahui Tri Murtiono (bapak), Tri Ernawati (ibu), Muhammad Dafa Amin Murdana (anak pertama), Muhamamd Dana Satria Murdana (anak kedua) dan Aisya Azahra Putri (anak ketiga) secara bersamaan meledakkan bom bunuh diri di depan pintu masuk kantor Polrestabes Surabaya pada Senin (14/5/2018).
Dari kejadian tersebut, bapak, ibu dan dua anaknya meninggal dunia, sementara satu anaknya Asisya Azahra berhasil diselamatkan petugas kepolisian.
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Yulaika Ramadhani