Menuju konten utama

Demokrat Tegaskan Kedatangan Sandiaga ke Kampus Bukan Kampanye

Sandiaga disebut hanya menyampaikan materi untuk memotivasi generasi muda.

Demokrat Tegaskan Kedatangan Sandiaga ke Kampus Bukan Kampanye
Bakal calon Wakil Presiden Sandiaga Uno membacakan surat pengunduran diri sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta saat Rapat Paripurna di DPRD DKI Jakarta, Senin (27/8/2018). ANTARA FOTO/Galih Pradipta

tirto.id - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Didi Irawadi Syamsuddin menegaskan kedatangan calon wakil presiden Sandiaga Uno ke beberapa kampus bukan bagian dari kegiatan kampanye. Menurutnya, kehadiran Sandi dalam rangka memberikan motivasi pada generasi muda.

"Sandiaga banyak bicara mengenai peluang generasi muda untuk memajukan Indonesia. Ia mengajak para mahasiswa dan mahasiswi yang hadir untuk bekerja keras, bekerja cerdas, bekerja tuntas, dan bekerja ikhlas. Jangan sia-siakan masa muda yang singkat demi masa depan yang masih panjang," ujar Didi dalam keterangan tertulis yang diterima Senin (3/9/2018).

Menurutnya, anak-anak muda, utamanya kaum banyak yg ingin mengetahui gagasan-gagasan Sandi. Sebab Sandi dianggap sebagai pemimpin muda yang diharapkan berada di pemerintahan.

"Bagimanapun pemerintah yg akan datang diharapkan pemerintahan yang berpihak pada kaum muda. Pemerintahan yang bisa menjamin nasib anak muda dan juga mengerti kebutuhan kaum muda untuk Indonesia ke depan," ujarnya.

Sekjen PPP Arsul Sani dan Komisioner Bawaslu Ratna Dewi Pettaolo menilai Sandiaga telah mencuri start kampanye saat menghadiri acara di Universitas Muhammadiyah Jakarta pada 29 Agustus lalu.

Menanggapi hal itu, Ketua DPP Gerindra, M Nizar Zahro membantah Sandiaga Uno telah mencuri start kampanye Pilpres 2019 sebelum masa kampanye dimulai pada 23 September nanti.

Selain karena tidak menyampaikan hal-hal terkait politik, menurut Nizar, Sandiaga juga tidak memakai atribut yang mencerminkan partai politik tertentu dan berbau kampanye Pilpres 2019. Maka, menurut Nizar, tuduhan pelanggaran PKPU No. 23 Tahun 2018 Tentang Kampanye Pemilihan Umum, Pasal 69 ayat 1 menjadi tidak relevan.

Pada saat menghadiri acara di UMJ, di hadapan mahasiswa-mahasiswa, Sandi menjanjikan perubahan bila ia dan Prabowo Subianto terpilih di Pilpres 2019. Salah satunya, biaya bahan pokok murah dan pendidikan murah. Sandi juga menyinggung tentang program One Kecamatan One Center for Entrepreneurship yang ia bakal bawa ke tingkat nasional.

Pernyataan itu kemudian dipersoalkan Arsul dan Ratna Dewi sebagai bentuk kampanye sebelum waktunya.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Politik
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra