Menuju konten utama
Pilpres 2024

Demokrat Tak Yakin KIB dan KKIR Melebur jadi Koalisi Besar

Herman mengingatkan agar kompetisi dibangun dengan sehat sehingga rakyat bisa mendapatkan calon pemimpin yang berkualitas.

Demokrat Tak Yakin KIB dan KKIR Melebur jadi Koalisi Besar
Sejumlah Ketua Umum Partai Politik mulai dari Gerindra hingga PKB memberikan keterangan kepada wartawan usai acara Silaturahmi Ramadan di Kantor DPP PAN, Jakarta Selatan, Minggu (2/4/2023). (Tirto.id/Fransiskus Adryanto Pratama)

tirto.id - Ketua DPP Partai Demokrat, Herman Khaeron merespons wacara koalisi besar yang menggabungkan Koalisi Indonesia Bersatu (Golkar, PAN, dan PPP) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (Gerindra dan PKB). Herman menganggap hal itu biasa saja.

Menurut Herman, wacana peleburan dua koalisi itu merupakan hak dari seluruh partai politik.

"Tentu kami menghormatinya, dan silakan saja kalau memang koalisi besar itu dibangun dan tentu punya kemandirian partai-partai," kata Herman di Kantor DPP Partai Demokrat, Pegangsaan, Jakarta Pusat, Senin (3/4/2023).

Kendati demikian, ia menilai membangun koalisi besar itu bukan sesuatu yang mudah, karena tiap partai politik memiliki pemikiran dan keinginan berbeda-beda.

"Kita lihat saja nantilah. Yang pasti Koalisi perubahan tiga partai sudah kuat dan calonnya sudah pasti, mudah-mudahan ke depan koalisi perubahan bisa memimpin negara lebih baik," ucap Herman.

Ketika disinggung koalisi besar menimbulkan polarisasi, Herman mengatakan tak perlu dikhwatirkan selama kontestasi dibangun oleh sebuah sistem yang tidak membenturkan.

"Saya kira enggak, kan biasa saja koalisi memang selalu dibangun setiap ada event pemilu, semuanya juga melakukan koalisi," tukas Herman.

Di sisi lain, Herman mengingatkan agar kompetisi dibangun dengan sehat sehingga rakyat bisa mendapatkan calon pemimpin yang berkualitas.

"Tampilkan bahwa pemilu adalah ajang pesta demokrasinya rakyat, sehingga betul-betul akan memberikan proses demokrasi, pembelajaran demokrasi yang baik dan ke depannya akan semakin baik," imbuhnya.

Sinyal KIB dan KKIR melebur terlihat ketika Ketum Golkar, PAN, PPP, Gerindra, dan PKB menghadiri acara Silaturahmi Ramadan di Kantor DPP PAN, Jakarta Selatan, Minggu (2/4/2023). Acara itu dihadiri Presiden Jokowi.

Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto menjawab tak pasti ketika disinggung KIB dan KKIR akan melebur. Sebab, kata dia, wacana itu masih dalam pembicaraan.

Sementara itu, Ketum PAN Zulkifli Hasan alias Zulhas mengatakan, acara itu tidak sekadar basa-basi politik. Namun, kata dia, ingin meningkatkan spiritualitas agar kokoh, komitmen kebangsaan, soliditas bersama untuk menyelesaikan persoalan-persoalan mendasar bangsa dan keberlanjutan pembangunan.

“Bisa dilihat, tentu akan ada lanjutan, diskusi mengenai koalisi besar, capresnya bagaimana, itu perjalanan, ada waktunya," kata Zulhas.

Lalu, Ketum Gerindra Prabowo Subianto mengakui pada acara ini membicarakan kesepakatan dua koalisi. Gerindra dan PKB sendiri sejauh ini tergabung dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).

“Ternyata ada. Jadi, kita merasa ada frekuensi yang sama ya, ada kecocokan dan kalau dilihat, pimpinan partai kita sudah masuk, Cak Imin ya, kita sudah masuk," jelas Prabowo.

Prabowo menjawab diplomatis ketika ditanya dalam waktu dekat akan menggabungkan koalisi.

"Nanti kita lihat prosesnya, tetapi yang pasti akan intens," tukas Prabowo.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2024 atau tulisan lainnya dari Fransiskus Adryanto Pratama

tirto.id - Politik
Reporter: Fransiskus Adryanto Pratama
Penulis: Fransiskus Adryanto Pratama
Editor: Fahreza Rizky