tirto.id - Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani merespons isu kemungkinan Pilpres 2024 hanya diikuti dua poros pengusung capres dan cawapres. Demokrat tidak memungkiri hal itu bisa terjadi, tetapi tetap melihat dinamika politik yang berkembang ke depan.
"Hingga saat ini yang paling memungkinkan adalah tiga poros. Namun, dinamika politik yang berkembang ke depan, bisa saja ada rekonfigurasi menjadi hanya dua poros," kata Kamhar kepada reporter Tirto, Jumat (22/9/2023).
Calon legsislatif DPR RI dapil Jawa Barat V (Kabupaten Bogor) itu mengatakan kemungkinan terbesar tetap tiga poros. Dia berharap tidak ada pembelahan pada Pilpres 2024 mendatang.
"Kita berharap tak ada pembelahan ekstrim seperti Pilpres 2019 yang lalu yang berpotensi mengoyak tenun kebangsaan," tutur Kamhar Lakumani.
Sebelumnya, Golkar juga membantah adanya isu dua poros itu. Menurut Ketum Golkar Airlangga Hartarto, konsolidasi antar koalisi partai yang terjadi saat ini memungkinkan terwujudnya tiga poros yaitu pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, bakal capres Ganjar Pranowo, dan bakal capres Prabowo Subianto.
"Dari awal yang sudah muncul dua poros, tapi yang hari ini kita lihat konsolidasi partai-partai mengarah kepada tiga poros," kata Airlangga usai menghadiri Rapimnas Partai Demokrat di Jakarta Convention Center pada Kamis (21/9/2023).
Isu dua poros sebelumnya diungkap oleh Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid. Jazilul menduga pembagian poros hanya terbagi atas mereka yang pro terhadap Perubahan dan poros kedua adalah selain Perubahan.
"Itu perspektif pribadi saya saja. Sebab saat ini sudah terjadi dua poros saja: poros Perubahan dan poros selain Perubahan," kata Jazilul Fawaid saat dihubungi Tirto pada Selasa (19/9/2023).
Saat dikonfirmasi mengenai nama-nama yang bakal mengisi poros tersebut. Jazilul enggan berspekulasi. Dirinya menilai selain poros Perubahan yang diikuti oleh Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, visi dan misinya hanya sama saja.
"Saya tidak mau spekulasi menyangkut nama-nama yang terlihat selain poros Perubahan isinya hampir sami mawon," jelasnya.
Penulis: Fransiskus Adryanto Pratama
Editor: Reja Hidayat