tirto.id - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Roy Suryo menilai, Presiden Jokowi perlu meningkatkan elektabilitas demi memenangkan Pilpres 2019. Namun, mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) itu meminta Jokowi tidak kelewatan dalam meningkatkan elektabilitas.
"Saya sepakat dengan Pak Riza dalam hal ini bahwa incumbent memang harus berupaya lagi karena ini belum aman tapi saya tidak sepakat kalau diupayanya lagi itu dengan berbagai cara, yang kalau dalam sepak bola ada offside," kata Roy di Cikini, Jakarta, Sabtu (21/4/2018).
Sebelumnya, politikus Partai Gerindra Ahmad Riza Patria mengakui ada kepuasan publik di era Pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla (JK). Namun, Riza berpandangan kepuasan tersebut tidak berbanding lurus untuk terpilih kembali dalam Pilpres 2019. Ia mengacu kepada sejumlah survei yang menyatakan elektabilitas Jokowi belum melebihi 50 persen.
Roy mencontohkan kisah pembagian sertifikat. Ia mengaku, sejumlah warga tidak hanya mendapat sertifikat tanah gratis. Namun, mereka juga mendapat foto Presiden Jokowi.
"Gak usah pakai foto lah. Foto itu kan di sekolah-sekolah juga ada. Foto Pak Jokowi dan ada foto Pak JK. Cukup lah. Gak usah ditempeli pada sertifikat. Itu kan clear kayak gitu," kata Roy.
Tidak lama menyampaikan pandangan, Riza pun menyinggung tentang elektabilitas Jokowi. Politikus Gerindra itu menyindir tindakan tersebut sebagai bentuk ketidakyakinan maju dalam Pilpres 2019.
"Mas Roy itu bukti bahwa Pak Jokowi gak percaya diri, sampai di sertifikat kalau secara dari zaman Bung Karno yang paling top aja gak gitu banget. Masa di sertifikat ada foto Pak Jokowi?" kata Riza.
"Jadi memang untungnya tidak dicetak di situ. Untungnya hanya diselipkan," jawab Roy.
Roy berharap kritik tersebut bisa menjadi pertimbangan Jokowi. Ia pun mengingatkan kritik tersebut tidak hanya sekali disampaikan Demokrat.
Roy mencontohkan bagaimana kritik SBY saat refleksi Ramadan. Namun, kritik tersebut tidak berarti mereka mendukung salah satu pihak. Mereka menyatakan masih memantau perkembangan politik nasional.
"Jadi kesimpulannya adalah Demokrat masih tetap melihat akan bergabung di kelompok mana atau masih ada kemungkinan kunci Presidential Threshold, tapi bagaimana pun juga yang menentukan di atas sana Allah," kata Roy.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Yandri Daniel Damaledo