tirto.id -
Partai Demokrat akan melatih 5.000 kadernya konsep kepemimpinan agar mampu memahami tugas, fungsi dan kebijakan pemerintah di berbagai bidang. Sejumlah menteri yang tergabung dalam Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) diberi kesempatan menjadi pembicara sekaligus memberikan pemahaman kepada sekitar 250 kader utama.
“Penataran pimpinan digelar bertahap dan diharapkan nantinya diikuti sebanyak 5.000 kader utama,” kata politisi Partai Demokrat sekaligus anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Fandi Utomo ketika dikonfirmasi dari Surabaya, Selasa (29/3/2016).
Penataran pimpinan dan kader utama bertema 'Negara, Pemerintahan dan Sistem Nasional' tersebut mempelajari semua hal di bidang politik, hukum dan keamanan (polhukam), perekonomian dan kesejahteraan rakyat juga dunia usaha serta investasi di Indonesia.
Pada angkatan pertama ini, pesertanya adalah pejabat utama Dewan Pengurus Pusat (DPP )Partai Demokrat, Fraksi Demokrat DPR RI ditambah Pimpinan 34 DPD se-Indonesia yang dibuka oleh Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono, Senin (28/3/2016) dan akan berakhir Sabtu (2/4/2016) di Bogor, Jawa Barat.
Sejumlah menteri yang tergabung dalam KIB diberi kesempatan menjadi pembicara sekaligus memberikan pemahaman kepada sekitar 250 kader utama. Menurut Fandi Utomo, penataran pimpinan ini dinilai sebagai "kawah candradimuka" bagi kader-kader karena bisa menimba ilmu sekaligus menguatkan kinerja ke depan.
Selain itu, lanjut Fandi Utomo, kader-kader mendapatkan pesan-pesan strategis untuk kepentingan Partai Demokrat ke depan karena berkewajiban selalu ikut serta memajukan Bangsa Indonesia. Menurut dia, yang pasti partai berlambang mercy tersebut juga turut mengawasi serta mengontrol pemerintahan agar sukses dan tidak menyimpang dari program demi kepentingan rakyat.
“Itulah kenapa Demokrat sejak kongres di Surabaya berkomitmen menjadi partai penyeimbang,” kata dia.
Sejumlah narasumber yang mengisi kegiatan ini antara lain, di bidang perekonomian yaitu mantan Menko Perekonomian Hatta Rajasa dan Chairul Tanjung, mantan Menteri Koperasi dan UKM Syarief Hasan dan mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia Mari Elka Pangestu.
Kemudian di bidang Polhukam terdiri dari mantan Menko Polhukam Djoko Suyanto, mantan Menteri Luar Negeri RM. Marty Natalegawa, mantan Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin, mantan Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi dan mantan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro.
Selanjutnya, mantan Kepala BIN Marciano Norman, mantan Dubes RI untuk AS Dino Patti Djalal, mantan Panglima TNI Agus Suhartono, mantan Kapolri Timur Pradopo dan Sutarman.
Berikutnya, di bidang kesejahteraan rakyat adalah mantan Mendikbud M. Nuh, mantan Menpora Roy Suryo, mantan Wamendikbud Musliar Kasim, mantan Menteri PPPA Linda Agum Gumelar dan mantan Menristek Gusti M. Hatta. (ANT)